Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Batam menargetkan proyek pelebaran jalan di kawasan Batu Aji rampung pada November 2025. Proyek ini bertujuan untuk mengurangi kemacetan yang sering terjadi di kawasan tersebut.

Kepala DBMSDA Kota Batam, Suhar, mengatakan bahwa penambahan dua lajur untuk pelebaran jalan Simpang SP Plaza menuju arah Kantor Camat Sagulung dan Batu Aji memakan waktu sekitar tujuh bulan. Proyek ini dimulai pada awal 2025.

Suhar menyebutkan bahwa kemacetan di Simpang SP Plaza semakin parah akibat lebar jalan yang terbatas dan tingginya volume kendaraan yang melintas. Pelebaran jalan dilakukan untuk mengatasi kemacetan, terutama pada saat jam sibuk, serta meningkatkan aksesibilitas di kawasan tersebut.

“Dengan menambah dua lajur jalan, kami berharap arus lalu lintas di kawasan itu bisa lebih lancar,” ujar Suhar. Ada enam proyek fisik yang menjadi prioritas DBMSDA Kota Batam pada tahun ini.

Untuk mempercepat pelaksanaan, pihaknya sudah melakukan proses lelang enam proyek fisik tersebut, beberapa di antaranya sudah dilelang sejak Desember 2024. Lima dari enam proyek tersebut adalah proyek pelebaran jalan, sementara satu proyek lainnya adalah pembangunan stasiun pompa banjir untuk mengatasi titik banjir di Batam.

Suhar menegaskan bahwa proyek pelebaran jalan di Batu Aji merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan infrastruktur dan mengatasi masalah kemacetan yang sering terjadi. Proyek ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat yang menggunakan jalan tersebut.

Sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas transportasi dan mobilitas di Kota Batam, DBMSDA terus berkomitmen untuk melakukan pembangunan infrastruktur yang sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan wilayah. Proyek pelebaran jalan ini menjadi salah satu langkah strategis dalam upaya tersebut.

Dengan adanya penambahan dua lajur jalan, diharapkan akan terjadi peningkatan kelancaran arus lalu lintas di kawasan Batu Aji. Selain itu, proyek ini juga diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian dan kehidupan sosial masyarakat di sekitar kawasan tersebut.

Penulis: Irvan Fanani