Menteri Luar Negeri (Menlu) mengumumkan bahwa Indonesia secara resmi bergabung menjadi anggota Badan Kerjasama antara Brasil, Rusia, India, Cina, dan Afrika Selatan (BRICS).
Pengamalan keputusan konstitusi untuk melaksanakan politik luar negeri yang bebas dan dinamis di bidang pembangunan dunia.
Pergabungan Indonesia dengan BRICS merupakan langkah nyata dari pemerintah untuk mempertahankan dan mengemukakan hak-hak negara berkembang.
“Indonesia telah, dan akan terus melanjutkan komitmen-nya dalam menghubungkan berbagai kepentingan pada berbagai forum multilateral. Indonesia siap berpartisipasi secara konstruktif dalam berbagai inisiatif BRICS untuk kepentingan kepentingan masyarakat global,” kata Departemen Luar Negeri, Selasa (7/1/2025).
Indonesia menyelaraskan bahwa keikutsertaan di dalam BRICS merupakan langkah strategis untuk menyebarluaskan kerja sama dan kolaborasi dengan negara berkembang lainnya berdasarkan prinsip persamaan, saling menghormati dan pembangunan yang berkelanjutan.
Pencapaian ini menunjukkan peningkatan peran aktif Indonesia dalam isu-isu global dan komitmen untuk memperkuat kerja sama multilateral demi menciptakan tatanan global yang lebih inklusif dan berkeadilan, kata Kementerian Luar Negeri.
Berikut adalah versi paragraf tersebut di dalam Bahasa Indonesia: Dalam keterangan pers tersebut, Kemlu menyadurkan bahwa Indonesia akan berkontribusi aktif di setiap agenda BRICS. Indonesia akan ikut serta dalam mendorong kemandirian ekonomi, kerja sama teknologi pengembangan, keselarasan alam dan mengatasi tantangan global seperti perubahan iklim, ketahanan pangan dan kesehatan masyarakat.
Idea tentang BRICS pertama kali diajukan pada tahun 2001 oleh Jim O’Neill, kepala ekonom Goldman Sachs. Dia menyebutkan istilah tersebut dalamarringan latar belakang penelitian yang masih menekankan potensi pertumbuhan Brasil, Rusia, India, serta Cina.
Pada tahun 2006, BRIC dibentuk dengan tujuan menggalvanis perhatian terhadap peluang investasi di antara negara-negara anggotanya. Tahun 2009 berperan sebagai musim baru pertama untuk BRIC.
Blok ini didirikan sebagai sebuah kelompok tak formal guna menyediakan platform bagi para anggotanya untuk menghadapi struktur dunia yang didominasi oleh Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya dari Barat. Pembentukannya dimulai oleh Rusia.
Mereka menamai diri mereka dalam nama-nama negara asal mereka, Brasil, Rusia, India, Cina, dan Afrika Selatan.
Selain Indonesia, terdapat beberapa negara yang bergabung menjadi anggota BRICS lebih dulu yaitu Iran, Mesir, Ethiopia, dan Uni Emirat Arab pada tahun 2024.
Sementara itu, Indonesia menjadi negara terakhir yang bergabung sebagai negara dengan status keanggotaan penuh. Selama Konferensi Ketua Menteri (KTT) pertama kali dicapai penggabungan Indonesia dengan BRICS di Johannesburg, Afrika Selatan, pada bulan September 2023.
Namun, karena Indonesia dijadwalkan akan mengadakan pemilihan umum pada Februari 2024, pemerintah Indonesia menyatakan niat bergabung dalam BRICS setelah terbentuknya pemerintahan baru Presiden Prabowo Subianto.
1. Brazil
2. Rusia
3. India
4. Cina
5. Afrika Selatan
6. Mesir
7. Iran
8. Ethiopia
9. Uni Emirat Arab
10. Indonesia
