– Indonesia secara resmi bergabung menjadi anggota tetap aliansi ekonomi yang dibentuk oleh Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan (BRICS).
Pemerintah Brasil menyatakan Indonesia sebagai anggota BRICS pada periode kepemimpinan Brasil 2025 sebagai Ketua BRICS.
, Senin.
Dengan demikian, kelompok BRICS 2025 menjadi meningkat. Lantas, siapa saja anggota BRICS?
Daftar anggota BRICS 2025
BRICS adalah gabungan negara-negara berkembang dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat. Kelompok ini berdiri pertama kali pada tahun 2006 dan diperkirakan akan menguasai ekonomi global pada tahun 2050.
(1/2/2024).
Sebutan BRICS digunakan pada 2010 setelah Afrika Selatan bergabung melalui undangan.
BRICS memutuskan untuk memperluas keanggotaan mereka mengikuti kesepakatan dalam Konferensi Tinggi BRICS 2023.
Dalam tahun 2024 empat negara di Timur Tengah dan Afrika bergabung. Terbaru, pada tahun 2025, satu negara, yaitu Indonesia disetujui untuk bergabung menjadi anggota.
Berikut adalah daftar negara anggota BRICS 2025:
- Brasil
- Rusia
- India
- China
- Afrika Selatan
- Mesir
- Etiopia
- Iran
- Arab Saudi
- Uni Emirat Arab (UEA)
- Indonesia.
Negara mitra BRICS
Di luar anggota tetap, BRICS juga bermitra dengan beberapa negara sebagaimana disepakati pada Konferensi Tingkat Tinggi BRICS ke-16 pada Oktober 2024.
(24/12/2024), ada sembilan negara yang telah dikonfirmasi sebagai mitra sampai dengan 1 Januari 2025, salah satunya adalah Indonesia.
Dengan bergabungnya Indonesia sebagai anggota tetap, maka negara-negara mitra BRISC yang masih ada adalah:
- Belarus
- Bolivia
- Kazakhstan
- Kuba
- Malaysia
- Thailand
- Uganda
- Uzbekistan.
Dengan demikian apa angi kelak, entity BRICS akan terbagi dalam dua kategori, yaitu anggota (Member States) dan mitra BRICS (Dialogue Partner).
Anggota BRICS memiliki hak dan tanggung jawab yang lebih luas daripada negara-negara mitranya.
Pada Jumat, 24 Oktober 2024, negara-negara anggota akan berpartisipasi dalam pertemuan tingkat tinggi, bersama-sama membahas dan menetapkan keputusan penting seputar ekonomi, kebijakan internasional, dan strategi politik.
Dalam hal ekonomi dan perdagangan, negara-negara anggota mendapatkan keuntungan dari investasi serta kesempatan berkolaborasi. Misalnya, melalui perjanjian perdagangan istimewa atau proyek infrastruktur.
Menjadi anggota BRICS (Brasil, Rusia, India, Cina, dan Afrika Selatan) juga mempengaruhi citra negara tersebut dan membuka peluang bagi negara tersebut untuk berpartisipasi dalam menentukan kebijakan global.
Sementara itu, peran mitra bersifat kolaboratif dan tidak otoritatif. Keterlibatannya lebih fleksibel dan tanpa tanggung jawab saya sendiri.
Negara mitra bekerja sama dengan anggota BRICS dalam urusan tertentu, seperti perdagangan atau penelitian, tetapi tidak mengikat komitmen politik.
