itu melanda wilayah Yogyakarta.
Pada saat hendak pulang setelah mencari ikan di Pantai Congot Kulon Progo, mereka menjadi korban keganasan ombak. Perutusan guys tiba-tiba dihantam ombak besar dari belakang sehingga membawa kapal terbalik dan menyebabkan korban terjatuh ke laut.
“Dari dua nelayan itu, satu nelayan bernama Mareta Ryan Afandi meninggal dunia dan rekananya bernama Aan Anugrah Budi Setya masih hilang, masih dalam pencarian hingga hari ini,” kata Koordinator Pos Basarnas Kulon Progo, Seto Satrio, Senin 6 Januari 2026.
Selama tiga hari terakhir, tim penyelamat terus melakukan penyelidikan dan pencarian korban hilang menggunakan metode pengintaiannya melalui gambaran tanah yang dapat dilihat.
“Pencarian belum dapat dilakukan di laut karena tim melihat kondisi cuaca dan ketinggian gelombang yang belum mendukung di titik kejadian,” kata dia.
Menurutnya, gelombang di lokasi kejadian cukup tinggi dan tidak memungkinkan perahu jukung yang digunakan sebagai moda pencarian korban diterjunkan ke laut.
Gua Pindul dan Gua Kali Suci Ditutup Selama Musim Kemarau
Berikut adalah berita terkait hujan deras yang melanda Yogyakarta sejak Sabtu petang hingga Ahad siang, 4-5 Januari 2025. Hujan deras tersebut menyebabkan destinasi wisata susur gua Gua Pindul dan Gua Kali Suci di Kabupaten Gunungkidul ditutup sementara. Menurut laporan di media sosial, penyebab tutupnya Gua Pindul adalah debit air yang meningkat karena hujan deras tersebut. Sebuah video mengungkapkan tingginya debit air di mulut gua, yang memperlihatkan ancaman bahaya tertulis di air dengan perubahan warna hingga menyerupai warna kecokelatan.
Pengelola Gua Pindul, Arif Sulistyo, mengatakan debit air sempat mencapai empat meter sembilan sehingga pengelola menutup lokasi wisata tersebut demi keselamatan wisatawan.
“Kami menutup mulai pukul 10.00 WIB karena debit air terlalu tinggi, namun sore harinya sudah dibuka karena debit air sudah kembali normal,” ujarnya.
Curah Hujan di Gunungkidul
Kepala Stasiun Meteorologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta, Yang Warjono, menuturkan berdasarkan peta distribusi curah hujan dari 103 titik pengamatan, analisis curah hujan di wilayah Yogyakarta pada umumnya berada di kategori hujan ringan – sedang dengan curah hujan 0,5 – 50 mm per hari.
Sangat hujan lebat dengan curah hujan 50 – 150 mm/hari.
“Pada saat ini, curah hujan tertinggi pernah direkam di Playen Kabupaten Gunungkidul sebesar 110 mm per hari,” katanya.