banner 728x250

Ciri-ciri Roti yang Mengandung Pengawet Berbahaya, Waspadai Efek Buruknya

banner 120x600
banner 468x60

– Roti merupakan salah satu makanan yang sangat populer di berbagai negara.

Makanan ini datang dalam berbagai bentuk, mulai dari roti tawar yang sederhana hingga varian yang lebih kaya rasa dengan berbagai topping dan isi.

banner 325x300

Dan untuk mengonsumsinya, roti memiliki pengalaman yang sangat mudah dan tanpa menimbulkan kekacauan. Tidak memerlukan waktu memasak yang lama, hal ini membuatnya dapat disiapkan dengan cepat.

Roti tawar, sebagai contoh, dapat langsung dimakan atau dijadikan dasar untuk membuat sandwich tanpa perlu dipanggang atau dimasak lebih lanjut.

Hari ini malah sangat murah because roti dapat ditemukan dengan mudah di sebagian besar toko dan pasar.

Ketersediaan yang luas membuatnya menjadi pilihan yang nyaman dan mudah dijangkau oleh banyak orang.

Tetapi ketika membeli roti di toko manapun, perlu dipahami melakukan penyajian pada kandungannya. Jangan sampai Anda membeli roti dengan kandungan pengawet yang jika dikonsumsi dalam jumlah tinggi dapat menyebabkan masalah kesehatan.

Untuk itu, Anda perlu mengetahui cara membedakan roti yang mengandung pengawet dan tidak mengandung pengawet sebelum membelinya. Berikut adalah caranya!

Ciri-ciri Roti Mengandung Pengawet

Dari sisi penampilan, roti yang menggunakan bahan kimia seperti tambahan pengembang dan pelembut cenderung memiliki bulir yang tipis dan pori yang besar layaknya spons.

Pemilik dan pengelola toko roti Moro Bake Shop Dicky Pramono mengatakan, penggunaan tambahan bahan tersebut akan mempengaruhi kualitas roti yang dihasilkan.

“Jika menggunakan pengembang, adonan itu seperti ditiup, volumenya besar. Serta jika menggunakan pelembut tambahan, seratannya menjadi jauh lebih tipis seperti kapas,” katanya.

Pelajari sifat-sifat roti yang mengandung bahan pengawet dengan memperhatikan ciri-cirinya sebagai berikut:

1. Roti bertekstur keras

Dikatakan Dicky, secara teori fungsi pengawet yang ada pada roti digunakan untuk mengikat air.

Karena ada air di dalam roti yang bisa dengan gampang membuat jamur.

Jika air di dalam roti tertahan oleh pengawet, maka tekstur rotinya akan mudah kering dan menjadi keras meskipun roti baru saja dikukus.

2. Tekstur roti makin lama makin lembek

Tekstur roti yang mengandung bahan pengawet biasanya akan berubah menjadi lembek atau lunak setelah disimpan beberapa hari pada temperatur ruangan.

Sedangkan roti yang tidak mengandung aditif pengawet akan menjadi kering setelah beberapa hari tidak dipasok.

Terasa pedih atau tidak nyaman di tenggorokan

Menurut Dicky, roti yang berpengawet biasanya akan merasa panas ketika dimakan.

“Menurut saya, cara membedakannya adalah dengan merasakannya. Kalau menggunakan bahan pengawet maka rasanya memiliki sensasi hangat di tenggorokan,” katanya.

Tetapi lagi-lagi Dicky menyatakan bahwa rasa panas di tenggorokan ini tidak mudah dijelaskan.

4. Mengeluarkan aroma obat

Roti berpengawet dapat dikenali dari bau yang keluar saat kemasan roti dibuka.

Jika roti tersebut mengeluarkan bau yang seperti kimia atau obat, maka roti tersebut mengandung pengawet.

“Sesungguhnya ini hanya rasa untuk orang yang terbiasa dengan roti. Sulit untuk mendeskripsikannya. Harus terbiasa dengan wangi roti,” kata Dicky.

Mencegah Roti Tawar Berjamur: Tips dan Trik

Untuk menyelamatkan roti dari menjadi busuk dan berjamur dapat dengan menyisipkan batang seledri ke dalam kantong roti.

Roti menyerap kelembapan dari seledri sehingga menghentikan keringatannya dan lebih cepat berjamur.

Jika roti Anda benar-benar basi (tetapi sebelum menjadi berjamur), masukkan irisan roti ke dalam blender untuk membuat remah roti dan membekukannya.

Itu cocok ditambahkan ke dalam hidangan atau menambah variasi menu berupa makan air asin lainnya.

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *