Posisi tengkurap dapat memberikan banyak manfaat bagi pertumbuhan bayi, salah satunya melatih otot tubuh. Bagaimanakah ciri-ciri bayi yang mau tengkurap?
American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan agar orang tua memastikan bayi mendapatkan cukup banyak kesempatan tengkurap dengan pengawasan yang ketat saat bayi sedang terjaga.
Pernyataan ini berarti Si Kecil perlu diberikan peluang untuk tidur tengkurap, agar dapat memperkuat otot-otot seperti otot punggung, leher, lengan, bahu, dan inti tubuh. Ini juga dapat membantu menghindari risiko potensial sebagai dampak dari tidur bergantian terlalu lama.
Tengkurap juga juga penting untuk memacu perkembangan fisik yang sehat dan untuk menghindari penyetelan otot-otot bagian belakang kepala bayi.
Badan Kesehatan Nasional menyebutkan bahwa melakukan rutinitas menggeleng-geleng kepala dapat membantu bayi menguasai kemampuan dasar (seperti mengangkat kepala dan membalikkan badan) dan mencapai tonggak alat gerak utama (seperti duduk, merangkak, dan berjalan).
Apakah Bayi Berusia 2 Bulan Biasanya Sudah Bisa Bergerak Berputar Saja?
|
Berapa lama bayi bisa menginjak?
Saat bayi baru lahir muncul, otot leher bayi sangat lemah. Namun tidak lama setelahnya, bayi akan memperoleh cukup kekuatan untuk mengangkat kepalanya sendiri.
Bayi biasanya tengkurap pada usia dua bulan dan melakukan latihan mengangkat kepala mereka. Pada umumnya, mereka berhasil menguasai serta lebih efektif mengangkat kepala pada usia 4 bulan.
Pada usia tiga bulan, bayi biasanya sudah dapat mengangkat kepala mereka sekitar 90 derajat dan mulai mencoba melakukan posisi seperti push-up saat berbaring telentang. Meskipun demikian, pada usia ini, Bunda masih perlu menyandarkan kepala bayi saat menggendong dan bermain dengannya.
Sekitar usia 4 bulan, bayi mungkin sudah bisa menelungkup sambil membangun kepala, bahkan saat berbaring muka atas selain itu menyangga badan dengan siku.
Setiap bayi mencapai tonggak penting pada usia yang berbeda, tetapi biasanya bayi dapat tengkurap dan memperoleh kendali penuh atas kepala pada usia antara 5 hingga 6 bulan.
Pada tahap ini, mereka seharusnya dapat mengawal posisi kepala yang tepat, memutar kepala ke arah yang berlawanan, dan bahkan mereka mampu duduk lurus.
5. Melanjutkan dari tengkurap ke duduk
Bagaimana cara tepat melatih tengkurap bayi yang aman? Berikut langkah-langkah yang dapat Bunda terapkan:
1. Posisikan bayi tengkurap riil segera setelah dilahirkan
Tidak perlu menunda untuk mengajari bayi mengangkat badan ke posisi tengkurap. Di beberapa minggu pertama usianya, cobalah untuk menempatkan ia ke posisi tengkurap selama 1-2 menit. Lalu, tingkatkan waktu menjadi 3-5 menit beberapa kali sehari.
Jangan lupa untuk membuat sesi tengkurap yang tidak terlalu lama pada awal ya, Bunda.
2. Tidur telentang, berbaring muka ke bawah untuk bermain
Saat tidur, bayi menghabiskan sebagian besar waktu dalam posisi telentang. Ini dikatakan bisa meningkatkan risiko menambahkan bawah kepala menjadi datar.
Oleh sebab itu, jangan lupa untuk membiasakan anak bermain posisi tengkurap secara teratur.
3. Bantu bayi saat ia tengkurap
Duduklah dekat bayi saat ia berlatih tengkurap, kemudian secara bertahap introduksikan bayi untuk melihat ke atas dengan mengayun mainan tempel atau mainan lainnya.
dengan mainan yang menyenangkan.
4. Lakukan di tempat yang aman
Mulai dari usia 3 hingga 6 bulan, tempatkan bayi dalam posisi duduk pada tempat yang aman, dengan banyak penyangga leher dan kepala.
Jangan pernah meninggalkan bayi yang sedang belajar tengkurap tanpa pengawasan, karena mereka bisa terjatuh.
Tahu pada saat yang tepat
Lakukan latihan posisi tengkurap selama beberapa menit setelah setiap ganti popok atau setelah setiap mandi sehingga bayi terbiasa.
Hindari untuk membiarkan bayi tengkurap sendirian jika tidak lama sebelum ia selesai menyusui. Bukalah kegiatan tengkurap sebagai suguhan yang menyenangkan. Misalnya dengan menyanyikan lagu, mengibarkan mainan kerincingan, atau menggunakan cermin untuk mengajaknya melacak keadaannya.
5. Mereka harus sudah bisa memelankan diri dari sisip kata dan mendengarkan dengan baik dll.
Membaringkan bayi di atas punggungnya adalah salah satu cara terbaik untuk membangun otot di leher dan bagian atas tubuhnya. Amerian Academy of Pediatrics (AAP) juga merekomendasikan untuk mulai menerapkan posisi tengkurap pada saat bayi baru lahir.
Posisikan bayi pada posisi tengkurap di atas pangkuan (dapak) atau tubuh bagian atas Ibu selama beberapa menit, yang dilakukan 2 hingga 3 kali sehari.
Lalu apa saja gejala-gejala bayi mau tengkurap? Berikut ulasannya:
1. Dapat mengangkat kepala ke atas
Pada usia satu hingga dua bulan, bayi mampu mengangkat kepalanya ke atas dan menjauh dari permukaan penyangga selama beberapa waktu yang semakin lama.
Kemampuan mengangkat kepala dan bahu ini memungkinkan bayi berlatih menopang diri sendiri dengan tangan.
2. Menghadapkan kepalamu ke samping
Saat berlatih mengangkat kepala ke atas, ciri-ciri bayi mau tengkurap selanjutnya adalah memulai disukainya menghadapkan kepala ke samping. Meski tampak sederhana, tapi bayi kecil sedang melatih otot leher.
3. Mulai mempertebal otot di tangan dan kaki
Saat bayi diletakkan dalam posisi tengkurap, tanda-tandanya mulai menguasai kemampuan itu adalah ketika ia dapat menggerakkan sebagian berat melalui tangan dan ekstremitas atas untuk mencapai mainannya yang berada di depannya. Seiring waktu, bayi pun akan mulai mencari cara untuk berguling dari telentang ke tengkurap.
4. Melayani bagian atas dalam berbagai arah
Ciri-ciri bayi mau tengkurap berikutnya adalah ketika ia mulai bisa melihat sekitar, maka ia memutar kepalanya ke berbagai sisi.
Untuk mengstimulasi bayi tengkurap, Bunda bisa menggunakan mainan berputar dan membuat suara agar ia tertarik untuk berlatih memutar kepalanya dari samping ke samping.
5. Mengangkat dada
Saat bayi sudah semakin siap untuk berbaring ons, biasanya ia juga akan mulai membusungkan dada untuk menopang tubuh bagian atasnya.
Nanti ketika sudah berusia enam bulan, bayi biasanya sudah mampu untuk menopang dada dengan lengan bawah atau telapak tangannya.
Tidak seperti bayi yang normal, bebeyan belum bisa dan terlambat dalam menyandarkan tubuhnya di atas punggung bawahnya (dorsum).
, meskipun posisi tengkurap terlihat lebih nyaman, tapi tidak sedikit bayi yang belum bisa atau terlambat melakukannya karena tidak suka. Apakah tidak tengkurap dapat membahayakan bayi?
Salah satu kemungkinan penyebab bayi lambat tengkurap adalah karena mereka belum terbiasa dengan postur tengkurap.
“Posisi tidur yang direkomendasikan adalah telentang, dan biasanya bayi tidur telentang selama beberapa bulan pertama, jadi mereka sering kali enggan bila posisi tubuhnya diubah menjadi tengkurap,” ungkap Dokter Spesialis Anak, Denise Scott, MD.
Bayi mungkin belum bisa tengkurap karena belum mau atau mampu mendorong diri mereka cukup tinggi untuk menoleh dan melihat sekeliling. Ingatlah, hindari memposisikan bayi tidur tengkurap ia menyusu, karena mereka mungkin merasa tidak nyaman.
Bahaya ancaman bayi belum bisa menelentangkan tubuh
Bayi yang jarang atau bayi yang malas untuk tengkurap, tapi langsung duduk, rentan mengalami ketegangan otot leher atau ketidakseimbangan otot leher.
“Jika bayi tidak mendapatkan waktu tengkurap lebih awal, mereka tidak akan mengembangkan kemampuan untuk mengayun kaki, mendongakkan kepala dan melihat sekeliling, dan sulit mengembangkan kekuatan pada otot leher dan punggungnya,” jelas terapis fisik Children’s Healthcare of Atlanta, Colleen Coulter-O’Berry.
Berlatih tengkurap untuk bayi juga bisa membuat leher dan bahu menjadi lebih kuat dan mengurangi kebiasaan melanyak rasa sakit di pusar.
Coulter-O’Berry memberikan nasihat kepada para orang tua untuk tidak takut menidurkan bayi dalam posisi tengkuram, sementara mereka sedang terjaga.
Setelah tidur siang, mengganti popok, atau menyusu, letakkan bayi dalam posisi tengkurap dan dorong agar mereka menemukan, berdedikasi, dan mengikuti wajah Ibu atau mainan dengan mata mereka yang melihat ke atas.
Berikut ini beberapa hal yang perlu Anda perhatikan tentang perubahan orientasi si kecil saat mau tengkurap: Perhatikan faktor keamanan ya, Bunda. Jangan pernah meninggalkan bayi sendirian energi penasaran untuk tengkurap terus-menerus. Semoga informasi ini bermanfaat.
Pilihan Redaksi
|
. Gratis!