BOLASPORT.COM – Baru memimpin AC Milan selama 2 pertandingan, pelatih Sergio Conceicao segera memiliki rencana spesifik untuk timnya.
Konsepsi mencapai prestasi besar dengan memboyong trofi untuk Milan hanya seminggu setelah ditunjuk sebagai pelatih pada Senin, 30 Desember 2024.
Guru taktik pengganti Paulo Fonseca itu membawa Inter Milan memenangi Piala Super Italia 2024.
Dalam pertandingan final pada Senin (6/1/2025) di Riyadh, Arab Saudi, AC Milan besutan Conceicao unggul atas Inter Milan dengan skor 3-2.
Cara Milan menaklukkan Inter menyerupai kejadian ketika Il Diavolo Rosso kalahkan Juventus pada semifinal pada 3 Januari.
Dalam 2 pertandingan ini, Tim Merah Hitam harus bangkit setelah kalah lebih dulu.
Pertama kali saat menghadapkan pasukannya ke lawan Juventus, Milan melakukan penampilan yang jelek di paruh pertama dan kalah balik 0-1 dengan atas asuhan pemain Kenan Yildiz di menit ke-21.
Tetapi, Conceicao kemudian memasukkan Yunus Musah di awal babak kedua dan mengubah pola permainan tim.
Bertingkah lebih agresif, Milan mengubah keadaan dengan mencetak 2 gol dalam rentang waktu hanya 4 menit pasca penalti Christian Pulisic (71′) dan autogol Federico Gatti (75′).
Dengan bola operannya, Robinson menjadi aktor kemenangan dan menciptakan kesempatan emas bagi Gatti untuk mencetak gol autogol.
Pertandingan Milan tidak berjalan lancar di babak pertama dan merebut kembali momentumnya di babak kedua dengan mengganti pemain strategisnya yang efektif selama pertandingan melawan Inter Milan.
Rossoneri kalah lebih awal dari Inter setelah gawangnya roboh di menit ke-45+1.
Milan masih berpikir gelandangnya sedang pada awal babak kedua ketika mereka kecolongan gol Mehdi Taremi yang lolos dari peringatan offside pada menit ke-47.
Timnya 0-2 ketinggalan, Sergio Conceição memasukkan Rafael Leão pada menit ke-50 lalu Tammy Abraham pada menit ke-77.
Dua orang ini lantas menjadi protagonis yang membuat Milan melakukan comeback spektakuler.
Ballon d’Orengadget Leao melanggar gaspada pembalasan,Manti Indonesia
Serangannya dari jarak jauh pada menit ke-52, Theo Hernandez mengurangi skor penundaan Milan menjadi 1-2.
Leão kemudian membuka kesempatan bagi Hernandez untuk memberikan assist kepada Christian Pulisic untuk menyamakan kedudukan pada menit ke-80.
Leão beraksi lagi pada menit mundur babak kedua.
Mengikuti bola operan Pulisic di kotak penalti Inter, Leao menyajikan bola untuk digempur Abraham ke gawang.
Dua pertandingan melawan Juventus dan Inter Milan ini seperti menjadi girder bagi AC Milannya Sergio Conceicao.
Mereka tertidur di babak pertama, lalu mereka memasukkan sebuah “supersub” untuk mengubah permainan
Pada setelah pertandingan, Leao dan Abraham mengatakan bahwa pelatih baru mereka lakukan pekerjaan yang tepat dalam mengembangkan mental mereka.
“Inter adalah lawan yang sulit tapi Conceicao memberi kami energi yang tepat,” ujar Leao kepada Milan TV.
LSetiap kali kami sudi bermain dengan baik, kami akan memerlukan energi.
“Apa yang diubah oleh Conceicao? Saya rasa kami bermain dengan kepercayaan diri, keberanian, dan rasa lapar,” kata Abraham.