Jika Anda pernah mencoba menggunakan pesawat terbang, terutama ke luar negeri, tentu tidak asing lagi dengan pemeriksaan bandara sebelum naik pesawat. Pemeriksaan ini memang begitu ketat dengan menggunakan alat sensor, untuk memastikan bahwa tidak ada barang terlarang yang dibawa oleh penumpang.
Dengan sia-sia. Bagian apa pun yang dibawa, baik itu koper atau tas, akan diperiksa oleh petugas khusus. Jika pun ditemukan cairan pel traveling tanaman dari penumpang, biasanya mereka diminta untuk mengeluarkan dan menjelaskan dengan lebih lanjut apa penyimpanannya.
Hal ini memang sebuah standar prosedur umum (SOP) di semua bandara di dunia untuk meminimalisir bawaan barang berbahaya seperti bom yang mungkin dapat mencelakakan keberangkatan pesawat dan penumpang.
Ya,-baru-baru ini saya menyelesaikan sat film asli Netflix yang plotnya terjadi di bandara dengan kondisi yang saya sebutkan sebelumnya. Judulnya Carry-On yang sudah dirilis sebulan lalu, tepatnya tanggal 13 Desember. Film ini memiliki tema aksi dengan kejutan dan ketegangan di dalamnya, apalagi pemeran utamanya adalah petugas bandara yang bertugas memeriksa barang milik penumpang.
Maka pada tulisan kali ini saya mencoba memberikan ulasan lebih lengkapnya. Yuk, silakan Anda cek!
SINOPSIS
Film dimulai dengan kehidupan Ethan Kopek sebagai petugas bandara yang bertugas di.motion pemeriksaan penumpang. Karena ingin mendapatkan promosi untuk kehidupannya bersama Nora, kekasihnya, ia ditugaskan untuk menjaga bagian pemeriksaan barang-barang kabin dan koper.
Alur dari proses pemeriksaan ini adalah penumpang diharuskan meletakkan semua barang miliknya tersebut untuk diperiksa melalui sensor peralatan. Namun, suatu kali, ia menemukan sebuah earphone tanpa diketahui siapa yang menggunakannya aslinya. Ketika ingin menempatkan earphone tersebut dalam baris barang hilang, sebuah notifikasi muncul di ponsel Ethan yang bertitik untuk menyimpan earphone tersebut di telinga kiri saiknya.
Ethan melakukan apa yang penelepon itu perintahkan, sampai akhirnya ia menyadari orang yang berbicara itu adalah seorang penjahat yang ingin menyelundupkan tas ke bagasi pesawat. Ethan hanya diperintahkan untuk membuka tas tersebut tanpa menyelidikinya lebih lanjut. Ethan pun diancam bahwa jika ia tidak melaksanakan perintah itu, nyawa Nora tidak akan selamat.
Dari situ itulah dimulai konflik yang semakin panas di mana Ethan dihadapi dengan keputusan apakah ia menuruti orang tersebut, atau menggagalkannya. Dia memang berusaha untuk mencari celah, tapi setiap gerakannya tetap teramat-saja dilihat oleh kerumunan penjahat lain melalui kamera CCTV yang telah diretas.
GERAKAN TERBATAS DALAM PENYELAMATAN PENUMPANG
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, pergerakan Ethan benar-benar diamati melalui kamera CCTV. Hal ini semakin membuat sulit baginya melakukan gerakan tambahan lagi, terutama setiap kali ia tertangkap melakukan sesuatu maka ada korban tewas sebagai konsekuensi atas tindakannya.
3. hingga aksi pemberontakan yang dilakukan Ethan.
Dalam situasi tertutup di bandara, Ethan dipaksa untuk dapat menyelamatkan penumpang serta menangkap pelaku tanpa menimbulkan kecurigaan, khususnya kepada atasannya. Hanya Ethan dan pelaku saja yang boleh mengetahui tentang hal ini. Jika selain mereka bertahu, maka nyawa orang-orang di bandara akan menjadi yang tertakut.
Mutakhir Kembali ke Aktivitas Bandara
Yang menarik dalam film Carry-On adalah kita sebagai penonton diajak untuk memahami lebih dalam bagaimana proses pekerjaan agen bandara yang kadang kala berwatak galak bahkan menyebalkan. Melalui kasus kejahatan tersebut, misalnya, menjadi jelas bahwa pemeriksaan memang harus dilakukan secara ketat untuk mengurangi risiko barang yang curang masuk ke pesawat.
Salah satu contoh adalah proses perjalanan penerbangan. Mulai dari pemeriksaan badan, barang, hingga cara barang (biasanya valis) dimasukkan ke ruang kargo pesawat. Proses ini juga mencakup banyaknya valis yang masuk ke area tertentu untuk disusun hingga benar-benar masuk ke dalam pesawat yang sesuai dengan penerbangan penumpang.
Bagi penonton yang sebelumnya belum pernah naik pesawat atau ke bandara pun, nantinya bisa tahu sedikit demi sedikit kehidupan di bandara. Entah itu dari petugasnya, banyaknya terminal, pemeriksaan, hingga rasanya mengantri panjang sebelum melakukan penerbangan.
Cerita Seri yang BegituMEMUASKAN
Menggunakan latar waktu yang hanya terjadi dalam satu hari, membuat ketegangan film ini semakin mendekatkan pada penonton, terutama dalam mencari cara agar pelaku dapat ditangkap dan nyawa penumpang selamat. Aksi yang disajikan dimulai secara perlahan dan terus berlanjut hingga ke 30 menit terakhir yang menjadi klimaks dari cerita ini.
Ethan yang semakin banyak kesempatan untuk menjadi titik klimaks paling sempurna. Dia tidak hanya harus melawan antagonist, dia juga harus mengorbankan banyak hal seperti hubungannya dengan Nora yang juga tampaknya menjadi korban, serta kehadiran polisi yang mulai datang untuk melakukan evakuasi.
Cerita pun ditutup dengan kepuasan yang saya dapatkan, namun tentu saja tidak semuanya ditulis di sini untuk mengurangi penyelidikan lebih jauh.
Berikut ulasan film Carry-On yang saya tonton beberapa hari lalu. Kompasianer dapat menontonnya langsung secara resmi di platform streaming Netflix dengan durasi kurang lebih selama 2 jam. Saya sangat merekomendasikan ini, terutama film ini juga mendapatkan banyak ulasan positif dari para penggemar film yang saya temukan di Twitter/X.
Film Carry-On mendapatkan nilai 6,5/10 di IMDb dan 88% di Rotten Tomatoes (tombolometer). Sementara, saya memberikan nilai 8,5/10 berdasarkan pertimbangan di atas. Dengan demikian, nantinya film ini berada di posisi 10 besar film di Netflix.
Baiklah, sepertinya sampai sini dulu ulasan yang saya dapat tulis. Akhir kata, semoga bermanfaat dan sampai jumpa di tulisan selanjutnya!
-M. Gilang Riyadi, 2025-