Sebulan tidak perlu diterapkan saat Ramadan, kata dia. Dia mengatakan konsep kebijakan tersebut belum jelas.
“Itu belum jelas konsepnya lah,” ujarnya dalam acara talkshow bersama ketua OSIS SMA se-Jakarta Raya di Gedung Konvensi TMPN Kalibata, Jakarta Selatan, pada Sabtu, 11 Januari 2025.
Saya, Muhaimin atau Cak Imin, mengatakan hal itu sebagai tanggapan atas wacana libur sekolah sebulan selama Ramadan. Rencana baru ini muncul ketika Wakil Menteri Agama Muhammad Syafi’i mengatakan adanya kemungkinan melaksanakan kebijakan tersebut.
Menurutnya, pembelajaran di sekolah harus tetap berjalan seperti biasanya. Menurut dia, puasa seharusnya tidak menghentikan semua kegiatan bagi para siswa. “Bukan hanya kelamaan (liburnya), puasa itu seperti kebiasaan sehari-hari,” ujarnya.
Cak Imin juga menyatakan bahwa yang mampu berpuasa diperbolehkan untuk melaksanakan ibadah tersebut. Akan tetapi, bagi yang belum kuat, menurutnya hal itu tidak menjadi masalah.
Sebelumnya, Wakil Menteri Agama Muhammad Syafi’i mengungkapkan rencana pemerintah untuk meliburkan sekolah selama satu bulan saat Ramadan pada tahun 2025. Namun, dia menyebut rencana tersebut belum dibahas secara lebih lanjut di internal Kementerian Agama.
“Ah, kita belum membahasnya, tapi sepertinya ada bacaannya,” ujar dia kepada wartawan di Kompleks Parlemen Jakarta Pusat, Senin, 30 Desember 2024.
Sementara itu, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti menyatakan kementeriannya belum membahas tentang pembicaraan tentang libur sekolah pada bulan Ramadan 2025-nya. “Sekarang kami belum melaksanakan pembahasan tentang libur Ramadan, yang saya kira di Kementerian Agama juga masih menjadi pembicaraan juga, dan belum menjadi keputusan,” kata Mu’ti kepada awak media di Kantor Kemendikdasmen, Jakarta Pusat, Selasa, tanggal 31Desember 2024.
Menurut Mu’ti, jika adanya keputusan mengenai pemberlakuan libur selama bulan puasa, maka itu haruslah keputusan bersama dari lintas kementerian.
Anastasya Lavenia Y., Vivian Ivani S., dan Novi Panji Nugroho berkontribusi dalam tulisan ini.
Perdana Menteri Jepang, Shigeru Ishiba, Menunjukkan Ketertarikan pada Program Makanan Bergizi Gratis
