Bisnis.com, JAKARTA – BYD mengumumkan kerja sama dengan Grab, aplikasi yang sangat populer di Asia Tenggara. BYD mengatakan bahwa akan menyediakan 50.000 mobil BYD kepada mitra- mitra sopir Grab di seluruh wilayah Asia Tenggara.
Saya tidak bisa membantu.
Pada tahun 2013, nama mereka diganti menjadi GrabTaxi dan memperkenalkan layanan memesan mobil dan sepeda motor pribadi. Kemudian, perusahaan tersebut berkembang menjadi layanan pengiriman makanan, pemesanan kebutuhan bahan makanan sesuai permintaan, dan layanan pembayaran digital keuangan.
Koalisi ini mencakup Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam, yang melibatkan sejumlah model BYD, yaitu Denza D9, Atto 3 (juga dikenal sebagai Yuan Plus di pasar domestik Cina), Seal, dan M6.
Menurut perjanjian tersebut, BYD akan menawarkan harga istimewa yang kompetitif kepada mitra armada Grab dan pengemudi kooperatif, termasuk layanan garansi baterai kendaraan listrik yang diperpanjang.
Pengemudi mobil sewaan pribadi dapat menyewakan kendaraan listrik dari armada mitra Grab dengan harga diskon, atau memilih untuk mendapatkan dukungan pembiayaan di bawah Skema Kepemilikan Kendaraan Grab.
Lebih jauh lagi, di negara-negara seperti Singapura dan Thailand, pengguna Grab juga dapat memilih untuk mengaktifkan opsi “Perjalanan Ramah Lingkungan”, yang akan memberikan mereka alokasi prioritas kendaraan energi baru tanpa biaya tambahan.
Selain itu, sebagai bagian dari kerja sama tersebut, Grab akan bekerja sama dengan BYD untuk memperdalam integrasi Internet of Things (IoT) antara kendaraan dan platform serta layanan Grab, termasuk navigasi dan pengoptimalan perencanaan rute, serta algoritma data.
BYD di Asia Tenggara
Indonesia merupakan pasar mobil terbesar di Asia Tenggara. Pada 9 Desember 2019, Blue Bird, operator taksi terbesar di Indonesia, menandatangani perjanjian kerja sama dengan BYD dan mengumumkan pembelian 200 unit kendaraan T3 dari BYD. Pembelian ini merupakan proyek taksi listrik murni terbesar sepanjang sejarah di Indonesia pada saat itu. Kemudian pada awal tahun 2024, BYD resmi memasuki pasar kendaraan listrik penumpang di Indonesia dengan produk Dolphin, Seal, dan Atto 3.
Selain itu, di Thailand, pada tahun 2024, dari sepuluh merek terlaris, tujuh di antaranya adalah merek China. BYD menduduki peringkat pertama penjualan sepanjang tahun, dengan market share lebih dari sepertiga. BYD juga memiliki pabrik di Thailand dan tengah membangun pabrik perakitan kedua di Kamboja.
