Bupati Siak, Alfedri, menegaskan bahwa penanganan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) tidak bisa dilakukan secara parsial oleh masing-masing pihak. Ia menekankan perlunya koordinasi intensif dan kolaborasi antara seluruh pemangku kepentingan. “Menuding satu sama lain tidak akan menyelesaikan persoalan. Justru bisa memunculkan konflik baru. Kita perlu kerja sama dan kontribusi maksimal dari semua pihak,” ujar Alfedri saat memimpin Apel Kesiapsiagaan Darurat Karhutla di Lapangan Kantor Bupati Siak, Rabu (7/5/2025).

Apel tersebut menjadi momentum penting untuk menyatukan kekuatan lintas sektor, mulai dari Forkopimda, TNI, Polri, Manggala Agni, BPBD, perusahaan, hingga kelompok masyarakat peduli api. Apel ini turut dihadiri Kapolda Riau, Irjen Pol Dr. Hery Herjawan.

Alfedri mengingatkan bahwa Karhutla tidak mengenal batas. Kebakaran bisa terjadi di hutan lindung, kawasan konservasi, HTI, perkebunan milik perusahaan, hingga lahan milik masyarakat. “Mencegah Karhutla butuh koordinasi lebih intensif. Saya minta seluruh pihak terkait meningkatkan komunikasi dan sinergi agar persoalan ini bisa segera ditangani,” tegasnya.

Ia juga menginstruksikan para camat untuk lebih aktif melakukan sosialisasi pencegahan Karhutla. Perusahaan diminta menjaga area konsesinya masing-masing, dan masyarakat diimbau tidak membuka lahan dengan cara membakar. “Kalau karena kelalaian menyebabkan lahan terbakar, itu bisa berakibat pada pencabutan izin perusahaan. Ini harus jadi perhatian kita bersama,” ujarnya.

Berdasarkan data hingga April 2025, Karhutla di Kabupaten Siak telah menghanguskan sekitar 7,9 hektare lahan. Meski angka ini turun dibanding tahun-tahun sebelumnya, Pemkab Siak tetap menetapkan status siaga darurat. “Trennya menurun, dan semoga bisa kita tekan terus. Kami tidak ingin lengah,” kata Alfedri.

Status siaga darurat Karhutla diatur dalam Keputusan Bupati Siak Nomor 100.3.3.2/436/HK/KPTS/2025 tertanggal 16 April 2025, serta Surat Edaran Nomor 300.2/PK/3/2025 tentang Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan. “Kami ingatkan masyarakat, jangan membuka lahan dengan cara dibakar. Saat ini sudah banyak alat pertanian modern yang bisa dimanfaatkan,” tambahnya.

Usai memimpin apel, Bupati Alfedri bersama Bupati dan Wakil Bupati Siak terpilih, Afni Zulkifli dan Syamsurizal, didampingi Kapolda Riau dan Ketua DPRD Siak, Indra Gunawan, melanjutkan kegiatan penanaman 1.000 pohon di Perkemahan Pramuka Tengku Buang Asmara, Kampung Merempan Hilir, Kecamatan Mempura.