Bupati Kuantan Singingi (Kuansing), Dr. H. Suhardiman Amby, M.M., mengeluarkan pernyataan keras yang menggugah seluruh jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk “memutar otak” dan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Kuansing. Pasalnya, kondisi finansial daerah yang sangat bergantung pada dana transfer pusat dinilai sudah mencapai titik kritis. Hal ini disampaikan dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2026 yang digelar di Ruang Multimedia Kantor Bupati Kuansing, pada Kamis (20/3/2025).

Suhardiman tidak lagi menggunakan bahasa diplomatis. Ia langsung menohok para Kepala OPD dengan fakta pahit: PAD Kuansing saat ini hanya 0,8 persen dari total Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). “Ini sangat memprihatinkan! Kita terlalu bergantung pada dana pusat. Sampai kapan kita begini terus? Kepala OPD penghasil PAD harus benar-benar serius,” tegas Suhardiman.

Bupati yang dikenal vokal ini menyoroti potensi besar Kuansing di sektor perkebunan dan pariwisata yang belum digarap maksimal. Ia meminta seluruh OPD terkait untuk segera menyusun strategi jitu dan inovatif untuk mendongkrak PAD. “Jangan hanya mengandalkan cara-cara lama. Cari terobosan baru, manfaatkan teknologi, libatkan masyarakat. Kita punya potensi besar, tapi kenapa tidak bisa kita optimalkan?” tanya Suhardiman.

Wakil Bupati Kuansing, H. Muklisin, menambahkan bahwa potensi pajak dari perusahaan sawit di Kuansing diperkirakan mencapai Rp2,5 triliun. Namun, Dana Bagi Hasil (DBH) kelapa sawit yang diterima daerah ini sangat minim. Ia mendesak Dinas Perkebunan untuk segera mengambil langkah konkret dan meminta bantuan Pemerintah Provinsi Riau untuk memperjuangkan porsi DBH yang lebih besar. “Kita tidak boleh diam saja. Ini hak kita! Kita harus berani menuntut hak kita!” seru Muklisin.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian, dan Pengembangan (Bappeda Litbang) Kuansing, Jafrinaldi, A.P, menjelaskan bahwa Musrenbang RKPD ini adalah momentum penting untuk menyusun rencana pembangunan Kuansing yang lebih realistis dan terukur. Ia mengajak seluruh stakeholder untuk memberikan masukan konstruktif demi kemajuan daerah. “Kita butuh ide-ide segar, inovasi, dan kerja keras dari semua pihak. Mari kita bersatu padu membangun Kuansing yang lebih mandiri dan sejahtera,” ajak Jafrinaldi.

Musrenbang RKPD ini dihadiri oleh seluruh Kepala OPD, camat, tokoh masyarakat, dan narasumber dari Bappeda Riau serta Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Riau. Kehadiran narasumber dari provinsi diharapkan dapat menyelaraskan visi pembangunan Kuansing dengan rencana pembangunan Provinsi Riau. Acara ini menjadi titik balik bagi Pemerintah Kabupaten Kuansing untuk mengubah paradigma pembangunan.

Tidak ada lagi ruang untuk bersantai-santai. Seluruh OPD dituntut untuk “putar otak” dan bekerja ekstra keras demi meningkatkan PAD dan mewujudkan kemandirian finansial daerah.