Bupati Bengkalis, Kasmarni, hadir dalam kunjungan kerja Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PPMI), H. Abdul Kadir Karding, yang juga didampingi oleh Gubernur Riau, Abdul Wahid, di Pelabuhan Internasional Dumai pada Sabtu, 31 Mei 2025. Kunjungan ini dilakukan untuk memantau proses keberangkatan dan kepulangan Pekerja Migran Indonesia (PMI) serta memastikan perlindungan yang optimal bagi mereka yang menggunakan jalur laut dari Dumai, Bengkalis, maupun Kepulauan Meranti.
Menteri Abdul Kadir Karding menjelaskan mekanisme penanganan pekerja migran non-prosedural yang dideportasi dari Malaysia, di mana sebanyak 196 PMI non-prosedural tiba di Pelabuhan Internasional Dumai dalam gelombang pemulangan terbaru. Menurutnya, penting bagi para pekerja migran Indonesia untuk mengikuti prosedur resmi yang telah ditetapkan negara guna menghindari deportasi dan memastikan perlindungan hukum saat bekerja di luar negeri.
Ia juga mengingatkan calon pekerja migran untuk tidak tergiur oleh calo dalam pengurusan dokumen. Menurutnya, banyak yang akhirnya tertipu, mengalami kerugian, bahkan terjerat masalah hukum. Lebih lanjut, Menteri PPMI menyebutkan faktor-faktor yang menjadi penyebab deportasi PMI dari Malaysia, antara lain masa izin tinggal habis, persoalan hukum, kondisi kesehatan, dan keberadaan anak-anak tanpa dokumen resmi.
Bupati Bengkalis, Kasmarni, menyambut baik kunjungan Menteri Abdul Kadir Karding ke Dumai dan mengapresiasi perhatian terhadap isu perlindungan pekerja migran. Mereka berkomitmen untuk bekerja sama dengan Kementerian PPMI dan instansi terkait guna memastikan hak-hak pekerja migran terpenuhi serta mencegah praktik ilegal.
Menteri Abdul Kadir Karding menegaskan pentingnya negara hadir memberikan perlindungan menyeluruh bagi para pekerja migran. Kehadiran mereka merupakan komitmen untuk melindungi PMI dari penipuan atau eksploitasi. Di sisi lain, turut hadir dalam kunjungan tersebut sejumlah pejabat dari berbagai instansi terkait untuk mendukung upaya perlindungan dan penegakan hukum terhadap pekerja migran.