Ibu yang menjalani operasi caesar pasti sudah tidak asing lagi melihat baju dokter berwarna hijau atau biru. Ya, kedua warna tersebut menjadi warna dasar baju tenaga medis saat menangani operasi, termasuk persalinan caesar.
Dokter dan staf medis harus mengenakan pakaian hijau atau biru lengkap dengan topi operasi, masker, dan sarung tangan medis. Bahkan pasien yang menjalani operasi juga diharuskan mengenakan pakaian tersebut.
Lantas, apa keberdasarannya aturan baju dokter di ruang operasi selalu warna hijau atau biru ya? Berikut penjelasannya secara lengkap!
8.1.1 sifat-hukum Di mana sifat-hukum berdasarkan dengan peraturan untuk mengobati hipertensi: pasien menginginkan dilakukan operasi.
|
Dokter sering memilih berpakaian baju operasi dalam warna hijau atau biru untuk meningkatkan penampilan profesional mereka di ruang operasi. Secara umum, warna hijau dianggap lebih menenangkan dan transparan untuk konsumen.
Berikut adalah beberapa alasan dokter mengenakan baju berwarna hijau atau biru selama operasi. Berikut tiga di antaranya:
1. Bisa memperbaiki kejelasan penglihatan
Batu bata harus dipilih dan dirancang menjadi warna hijau agar nyaman pada mata dokter selama operasi.
Ya, ada sebuah teori yang menjelaskan bahwa warna hijau berlawanan dengan warna merah dalam spektrum cahaya visual. Hal ini dianggap dapat membantu tenaga medis menjalani prosedur operasi karena mereka cenderung lebih sensitif terhadap warna merah.
Warna hijau dan biru tidak hanya dapat meningkatkan ketajaman penglihatan dokter, tetapi juga membuat mereka lebih peka terhadap berbagai corak warna merah. Artinya, warna hijau dan biru dapat membantu dokter dalam melihat lebih detail nuansa warna anatomi manusia, yang secara signifikan dapat mengurangi kemungkinan dokter melakukan kesalahan selama proses operatif.
Ilustrasi Ibu Melahirkan/ Foto: Getty Images/iStockphoto
|
2. Membantu meningkatkan fokus dan mengurangi ilusi warna
Alasan lainnya terkait dengan fokus mendalam dokter pada warna merah selama operasi. Warna merah dapat menyebabkan ilusi hijau yang mengganggu pada permukaan putih.
Jadi, jika dokter berpindah perhatiannya dari organ berdarah ke seragam putih, maka ilusi hijau dari bagian warna merah pasien mungkin muncul pada latar belakang putih. Penglihatan seperti ini dapat mengganggu penglihatan dokter. Biasanya, dokter dapat melihat titik-titik bergoyang di objek seperti saat kita melihat kilatan cahaya dari kamera.
Fenomena itu dapat terjadi karena cahaya putih yang mengandung semua warna pelangi, termasuk warna merah dan hijau. Namun, warna merah akan segera pudar, sementara warna merah yang bertemu dengan hijau hanya akan memberikan sinyal ‘hijau’ saja.
Seorang peneliti ilusi visual dari Universitas Padova di Italia, Paola Bressan, menyatakan bahwa jika seorang dokter melihat pakaian hijau atau biru di tempat dokter mungkin melihat pakaian berwarna putih, maka gambar-gambar yang mengganggu tersebut akan mereka sadari dan tidak akan menjadi masalah.
3. Dianggap tidak menakutkan
Pakaian operasi berwarna hijau dan biru juga dianggap menenangkan, Bunda. Jadi warna ini dipilih untuk memberikan rasa nyaman kepada pasien, Bunda.
Menurut lulusan dokter The Norton Family di TikTok, pakaian operasi yang berdarah akan berubah warna. Tampilan warna ini tidak lagi terlihat menakutkan, yang kemungkinan berperan penting di ruang operasi.
.
, dokter hanya mengenakan pakaian mereka sendiri dan ikat pinggang saat operasi. Mereka juga tidak menggunakan sarung tangan dan peralatan bedah yang tidak steril.
Saat itu, dokter dan tenaga medis mulai mengenakan pakaian bedah dan memakai teknik steril setelah Joseph Lister menawarkan teori antiseptik, yang terinspirasi oleh pengalamannya menghadapi flu Spanyol tahun 1918. Namun, teknik steril sebenarnya baru dipakai sekitar tahun 1940-an.
Berikut penjelasan tentang mengapa dokter menggunakan baju hijau atau biru saat operasi. Semoga informasi ini berguna ya. Semoga dapat menjawab rasa penasaran yang Anda miliki saat sedang menyiapkan persalinan lewat operasi Caesar.
Pilihan Redaksi
|
. Gratis!