Orang ini yang paling berani pada masanya terus mencoba berjuang.
Perlu diketahui bahwa Unicorn adalah istilah yang populer dalam dunia perusahaan startup, yang mengacu pada perusahaan pribadi yang memiliki nilai valuasi lebih dari US$1 miliar atau sekitar Rp16 triliun (kurs Rp16.179). Bukalapak masuk dalam daftar Unicorn sekitar 6-7 tahun yang lalu.
Pada tahun 2021, Bukalapak memutuskan untuk terdaftar di bursa saham. Perusahaan ini melakukan penawaran umum perdana (IPO) saham dan menjadi unicorn Indonesia pertama yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Bukalapak (Buka) Membuka Penyampaian Pendapatengah Setelah Umumkan Pembatalan Penjualan Barang,Makanan
Bukalapak berhasil mengumpulkan dana IPO sejumlah Rp21 triliun. Ini merupakan salah satu jumlah dana IPO paling besar yang pernah ada di pasar modal Indonesia.
Bukalapak awalnya berencana menggunakan dana tersebut untuk memperkuat bisnisnya, melakukan ekspansi dan mengembangkan berbagai inovasi baru. Akan tetapi, dalam perkembangan selanjutnya, dana besar yang dikumpulkan itu menjadi sorotan karena tidak digunakan secara maksimal.
:
Valuasi saham perusahaan yang melibatkan dengan kode BUKA terus mengalami penurunan seiring dengan hal tersebut.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) pada jam 9 pagi, harga saham BUKA terdagang pada Rp 117 per saham, turun 4,10% dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya.
:
Totalknya 43,84 juta saham BUKA diperdagangkan, dengan nilai transaksi mencapai Rp5,19 miliar. Harga rata-rata transaksi saham BUKA berkisar pada Rp118,43 per saham.
Saham BUKA diperdagangkan dengan harga terendah sebesar Rp116 per saham dan terendah tercatat Rp119 per saham pada pukul 09.00 WIB. Saat ini, kapitalisasi pasar BUKA adalah sebesar Rp12,07 triliun.
Sejak bursa efek terbuka, harga saham BUKA telah turun 85,65% hingga akhir perdagangan Selasa (7/1/2025), di harga Rp120 per saham. Ketika debut perdana, BUKA menawarkan sahamnya pada harga perdana Rp850 setiap saham.
Turunnya penjualan itu terjadi setelah perusahaan mengumumkan perubahan strategi bisnis dari menjual barang fisik menjadi menjual pulsa.
Respons Bukalapak
Pada kesempatan tertentu, Head of Media dan Komunikasi Bukalapak, Dimas Bayu, mengkonfirmasi bahwa marketplace Bukalapak tetap beroperasional seperti biasa meski perusahaan mengakhiri layanan produk fisik.
“Layanan marketplace Bukalapak masih berjalan seperti biasa,” kata Dimas dalam keterangan yang diterima Bisnis, Rabu (8/1/2025).
Dimas mengatakan bahwa Bukalapak akan menghentikan operasional produk fisik secara bertahap hingga Februari 2025.
Mengemitenkan saham BUKA nantinya akan mengarah pada jasa virtual layanan produk seperti pulsa prabayar, paket data, token listrik, BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, hingga voucher emas digital.
“Di masa depan, kami hanya difokuskan pada layanan produk virtualsex virtual di platform marketplace kami sehingga dapat memperkuat posisi kami di ekosistem virtual product dan memberikan layanan terbaik kepada pengguna di industri digital,” jelasnya.
Lebih lanjut, Dimas menjelaskan bahwa Bukalapak akan terus tumbuh dan memberikan manfaat bagi para pemegang saham.
“Kami juga sedang fokus mengembangkan perusahaan induk dan anak perusahaan agar dapat berkembang lebih maju ke depannya sehingga dapat memberikan manfaat bagi para pelanggan, terutama para pemegang saham,” katanya.
Dalam masa transisi ini, Bukalapak telah mengatur kebijakan pengembalian uang dan dana, pengunduhan data transaksi dan sejarah pembelian untuk penjual dan pembeli.
Kinerja Bukalapak
Melansir laporan keuangan yang berakhir September 2022, pendapatan Bukalapak tercatat sebesar Rp3,39 triliun, meningkat 1,82% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp3,33 triliun.
Berkaitan dengan laporan keuangan, BUKA mencatatkan pendapatan dari segmen marketplace sebesar Rp1,73 triliun, yang merupakan angka sama jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, sebesar Rp1,73 triliun. Tidak disebutkan bagaimana besar kontribusi pendapatan itu berasal dari penjualan barang fisik di marketplace dan penjualan produk digital di BUKA.
Sementara itu, kontribusi dari bagian online untuk offline BUKA di akhir September tahun 2024 adalah sejumlah Rp1,66 triliun. Di sisi lain, bisnis piutang tidak mencatat pendapatan hingga akhir September tahun 2024.
Tiga kuartal keempat tahun 2024, meskipun BUKA (Badan Usaha Karya Ahli) menunjukkan peningkatan laba sebesar sepanjang kuartal III,_PADAN breastsancari masih timbul kekurangan dana sebesar Rp1,32 triliun. Hal ini meningkat sekitar 2,12% secara tahunan dari Rp1,29 triliun di periode yang sama pada tahun 2023.
Rugi bersih BUKA dalam catatan merosot 29,91% dalam 9 bulan periode 2023 menjadi Rp550 miliar, dari yang semula sebesar Rp784,5 miliar.
Awalnya, pada panggilan earning calls semester I/2024, Presiden BUKA pada waktu itu Teddy Oetomo menjelaskan Bukalapak.com sebagai fitur sendiri kontribusinya sangatlah tidak signifikan terhadap kinerja keuangan BUKA.
Ia menyatakan kontribusi platform Bukalapak.com tercatat pada low single digit dibandingkan dengan tingkat pendapatan BUKA.
“Saya menjalankan beberapa bisnis e-commerce di marketplace, dan sebagian besar dari pendapatan tidak berasal dari Bukalapak.com,” ujar Teddy saat itu.