Subianto akan menyerahkan pengembangan proyek infrastruktur negara kepada pihak swasta. Ia juga mengaku semakin semangat bekerja dan tidak perlu lagi bersaing dengan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
“Kami akan kalah. Tapi kalau sekarang cukup memberikan 80 persen bagi swasta, 20 persen bagi BUMN, kita akan senang. Karena itu berarti keburukan ada banyak untuk swasta, loh, jika tidak, lobi-lobinya sangat banyak,” kata Babah Alun kepada Tempo setelah Rakortas bersama Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto di Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat, pada Jumat, 17 Januari 2025.
“Menurut saya, Presiden mengakui bahwa industri swasta lebih berpengalaman dan efektif. Hal ini merupakan pujian,” kata dia.
Sebelumnya, Prabowo Subianto menjelaskan alasannya untuk memberikan peran lebih besar kepada perusahaan swasta untuk menggarap proyek-proyek infrastruktur.
Menurut Prabowo, perusahaan swasta lebih efisien, inovatif, dan memiliki pengalaman lebih banyak dalam mengerjakan proyek infrastruktur. Dia juga berkeyakinan bahwa swasta dapat meningkatkan pertumbuhan.
“Kita berharap mereka lebih efisien, tepat waktu, dan inovatif, serta mampu membawa pertumbuhan di mana-mana,” ujar Prabowo usai menghadiri Musyawarah Nasional Konsolidasi Persatuan Kamar Dagang dan Industri atau Kadin di Hotel The Ritz Carlton, Mega Kuningan, Jakarta, pada Kamis, 16 Januari 2025.
Dalam pidatonya di hadapan pengurus Kadin, Prabowo mengatakan, akan memberikan peran lebih besar kepada negara swasta untuk membangun jalan tol, pelabuhan, dan bandara.
Presiden juga menjawab isu bahwa ia akan menghentikan proyek-proyek infrastruktur. Dia menyatakan, tidak ada niat untuk menghentikan proyek infrastruktur tersebut. Proyek-proyek itu hanya akan diberikan kepada perusahaan swasta.
“Tidak benar saya tidak menghentikan proyek infrastruktur. Infrastruktur akan sebagian besar saya serahkan kepada swasta untuk membangun,” ujar Ketua Umum Partai Gerindra tersebut.
Hendrik Yaputra telah berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Beberapa Fakta Unik Tentang Jusuf Hamka: Di Antara Gaji Minum Nasi Kuning dan Ramalan Hantam Driver Ojek Online
