BMKG Pekanbaru mendeteksi sebanyak 38 titik panas (hotspot) tersebar di wilayah Sumatera pada Jumat (9/5/2025). Kota Dumai menjadi satu-satunya daerah di Provinsi Riau yang terpantau mengalami peningkatan suhu permukaan yang mengindikasikan potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Total titik panas di wilayah Sumatera hari ini tercatat sebanyak 38 titik, demikian ungkap Forecaster On Duty BMKG Pekanbaru, Putri Santy S. Dari 38 hotspot tersebut, Sumatera Selatan menjadi provinsi dengan jumlah titik panas terbanyak, yakni 12 titik, disusul Jambi dengan 7 titik, Bengkulu 5 titik, dan Sumatera Barat 4 titik.
Sebaran titik panas hari ini, yakni di Sumatera Selatan 12 titik, Jambi 7 titik, Bengkulu 5 titik, Sumatera Barat 4 titik, Aceh 3 titik, Sumatera Utara 2 titik, Kepulauan Riau 2 titik, Bangka Belitung 1 titik, Lampung 1 titik dan Riau 1 titik. “Untuk satu titik panas yang terdeteksi di Riau, berada di Kota Dumai,” tuturnya.
Putri menegaskan bahwa kemunculan titik panas perlu diwaspadai karena bisa menjadi indikasi awal potensi karhutla, terutama di musim kemarau. “Hotspot ini merupakan indikasi suhu permukaan yang lebih tinggi dari biasanya. Jika tidak segera diantisipasi, terutama di area lahan gambut, bisa memicu kebakaran,” jelas Putri.
BMKG juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak membuka lahan dengan cara membakar. Pihaknya meminta semua pihak meningkatkan kewaspadaan, terutama di wilayah-wilayah yang sudah terpantau memiliki titik panas.