– Presiden Joe Biden, dalam pidato terakhirnya dari Ruang Oval, menekankan perhatian tentang ancaman dari oligarki dan teknologi kompleks terhadap demokrasi Amerika Serikat.
Pernyataan αυτό menandai akhir karier politik selama lima dekade, menjelang pengambilan alih kekuasaan oleh Presiden terpilih Donald Trump pada hari Senin mendatang.
Biden membuka pidatonya dengan menyerukan persatuan nasional, tetapi kemudian menyoroti pengkonsentrasian kekayaan dan kekuasaan di tangan segelintir orang.
.
Dia juga mengkritik “kompleks industri teknologi” yang katanya menyebarkan berita palsu dan menumbuhkan kontrol yang kuat atas pers.
“Kita menghadapi tantangan besarmenentang nilai-nilai dasar kita,” katanya.
Pernyataan Presiden Biden ini terjadi dalam situasi politik yang penuh tantangan bagi Partai Demokrat, setelah mereka kehilangan kekuasaan setelah kegagalan mereka untuk memastikan Presiden Trump tidak mencalonkan diri lagi.
Kritikus menyatakan bahwa pencalonan ulang Biden di usia 80 tahun merupakan sebuah kesalahan strategis, hal ini justru membuka kesempatan bagi Trump untuk memenangkan pemilihan.
Biden meninggalkan sejumlah pencapaian, termasuk pemulihan ekonomi pasca pandemi, pembangunan infrastruktur, peningkatan produksi semikonduktor, dan langkah-langkah untuk mengatasi perubahan iklim.
Namun melakukan kritik juga mengenai kegagalannya untuk menyembuhkan perpecahan suatu bangsa serta menjaga stabilitas demokrasi global.
Selama menjabat, Biden memimpin upaya distribusi vaksin Covid-19 dan memulihkan ekonomi yang sempat terpuruk. Meskipun demikian, inflasi yang tinggi dan meningkatnya ketimpangan ekonomi tetap menjadi tantangan besar.
Di bidang kebijakan luar negeri, Biden memimpin penarikan pasukan dari Afganistan yangroups kontroversial dan memperkuat aliansi global, terutama dalam mendukung Ukraina melawan Rusia.
Namun, dukungan kuatnya terhadap Israel selama konflik Gaza telah memecahkan Partai Demokrat.
