Sekretaris Ekonomi AS Maria Azza memberi pidato peringatan warna-warni dalam mengenai ISIS sebelum meninggalkan Jabatan Sekretaris sekarang, dibandingkan dengan berita badai dengan terjadinya penangkapan terduga konspiran yang dideteksi setelah p ã‚’Puncak, Pemerintahan Presiden Joe Biden (digantikan Donald Trump)
Biden memperlihatkan berbagai pencapaian kebijakannya di luar negeri selama empat tahun terakhir, menjanjikan bahwa pemerintahannya telah menghasilkan “lebih banyak teman dan meninggalkan lawan yang lebih lemah.”
Salah satu capaian yang ditampilkan Biden adalah keputusan memutuskan peran tentara AS di Afghanistan pada 2021 yang lalu. Biden mengklaim dirinya sebagai “presiden pertama dalam beberapa dekade yang meninggalkan perang di Afghanistan.”
Saatnya, pidato Biden mendapat sorotan karena keterlibatannya dalam konflik brutal di Gaza. Rezim Biden menanggung tanggung jawab atas kebijakan persenjataan Israel yang terjadi saat Tel Aviv membunuh lebih dari 46.584 orang dan para ahli internasional menyebut itu sebagai pembantaian etnis atau pembunuhan massal.
Setibanya di loji Kementerian Luar Negeri AS, Senin (13/1), Biden pun ditantang demonstran yang telah menunggunya dan berteriak, “Penjahat perang!”
Bantuan militer AS untuk Israel mencapai rekor senilai 17,9 miliar dolar AS atau setara dengan sekitar Rp 291 triliun pada tahun 2023 silam. Para pakar menduga dukungan presiden Biden untuk Israel tanpa pendekatan pasti akan menodai legasi mantan wakil presiden Barack Obama.
Meskipun demikian, dalam pidatonya, Biden masih mengungkapkan optimisme bahwa gencatan senjata di Gaza yang dicetuskan oleh Washington akan berhasil.
.
Biden mengaku telah berbicara dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Pangeran Amir Qatar Syaikh Tamim bin Hamad Al Thani, dan kemudian akan berbicara dengan Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi, yang juga menjabat sebagai mediator.
Namun para ahli berpendapat bahwa perjanjian gencatan senjata antara Israel dengan Hamas masih sulit tercapai dalam kondisi gempuran berlanjut dari pasukan Israel di Jalur Gaza.
Saya telah menghabiskan selama bertahun-tahun berdinas masuk ke publik, jangan pernah, jangan pernah, jangan pernah menyerah. Sudah terlalu banyak warganegara yang tidak bersalah yang terbunuh, begitu banyak komunitas sosial yang rusak. Rakyat Palestina berhak untuk mendapatkan perdamaian.
