banner 728x250

BI Rate Dipangkas, Tanda Ekonomi Indonesia Sedang Tidak Baik-Baik Saja

banner 120x600
banner 468x60

Bank Indonesia (BI) memutuskan menurunkan tingkat suku bunga acuan atau BI rate sebesar 25 basis poin (bps) ke tingkat 5,75% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI tanggal 14-15 Januari 2025. Penurunan ini dianggap untuk merespons kinerja pertumbuhan ekonomi yang mengalami stagnasi.

Saya tidak menemukan teks asli sebelum paragraf tersebut. Tolong masukkan teks asli baru, dan saya akan mengubahnya menjadi paragraf Bahasa Indonesia.

banner 325x300

(mtm) pada Desember 2024.

(yoy), lebih rendah dari kuartal sebelumnya sebesar 5% yoy. Bukan itu saja, Indeks Ekspektasi Penjualan (IEP) Februari dan Maret 2025 diperkirakan masing-masing sebesar 127,7 dan 136,6, lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yang masing-masing dicatat 144,7 dan 146,5.

Meskipun demikian, David berpendapat bahwa kebijakan menurunkan suku bunga BI tidak cukup untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di masa depan. Perlu ada keseimbangan kebijakan di dalamnya.

David menilai, investasi merupakan salah satu kunci untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Sebab dengan melalui investasi, penciptaan lapangan kerja baru dapat terus bertambah.

Menurutnya, pemerintah harus fokus pada rencana menciptakan lapangan kerja. “Merupakan kunci untuk meningkatkan pertumbuhan dan mampu beli masyarakat,” tegasnya.

Senada, Ekonom Bank Syariah Indonesia (BSI) Kurniawati Yuli Ashari menilai, salah satu alasan untuk menurunnya suku bunga BI adalah karena diperlukan dorongan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi lebih lanjut.

“Dalam rangkuman negatif yang mencerminkan pesimisme, salah satu tercermin dari revisi proyeksi pertumbuhan ekonomi BI ke bawah, dari awalnya pada angka 5,2% menjadi 5,1% pada 2025,” tutur Nia.

Nia juga menilai, penurunan suku bunga Bank Indonesia menjadi salah satu dukungan Bank Indonesia untuk merangsang perekonomian melalui mendorong pertumbuhan kredit atau fasilitas pinjaman perbankan.

Meski demikian, Nia menambahkan, alasan Bank Indonesia (BI) memangkas suku bunga tidak lepas dari keyakinan BI bahwa inflasi hingga dua tahun ke depan akan tetap terjaga di rentang target 2,5% plus minus 1%. Inflasi bisa terjaga, salah satu alasannya adalah resikonya telah berkurang karena adanya pembatalan kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) pada 2025.

Sama halnya dengan itu, transmisi penurunan suku bunga BI ke penurunan suku bunga kredit memang membutuhkan waktu. Namun, Nia berharap setelah penurunan suku bunga BI mampu mendorong penyaluran kredit dan pembiayaan.

,” imbuhnya.

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *