Presiden Republik Indonesia ke-7, Joko Widodo, mengunjungi kelompok petani padi Sumber Rejeki di Desa Panggung, Lurahan Mangunharjo, Kecamatan Tugu, Kota Semarang, Sabtu (18/1/2024).
Presiden Jokowi berdiri mengenakan setelan khasnya, baju lengan panjang putih dan celana hitam dengan sepatu kets.
Kedatangan Jokowi ke desa tersebut disambut oleh Lurah Siti Komariyah Mangunjarjo bersama tokoh agama tempat tersebut, yaitu Kyai Ahmad Hadlor Ihsan dari pesantren Al-Ishlah Mangkang Kulon, Tugu.
Tidak ada petugas pemerintah Kota Semarang seperti Walikota Semarang yang menyambut Jokowi, melainkan hanya petugas kecamatan seperti Komandan Rayon Militer (Danramil) dan Kapolsek.
Kunjungan Presiden Jokowi di tempat itu tidak berlangsung lama, hanya sekitar 30 menit saja.
Joko Widodo cuma berjalan di atas papan kayu yang telah disediakan didalam parit sawah, lalu berbicara di hadapan warga.
“Saya menghormati Bapak Lurah Bu Kyai. Saya tidak ingin berbicara panjang lebar. Saya ke sini ingin meninjau padi Biosalin sementara itu sedang dicoba di Kecamatan Tugu. Dan, saya telah menyampaikan ke grup petani sahaja kalau ada yang bisa saya bantu,” kata Jokowi singkat dalam rekaman video yang diterima Tribun.
Setelah sambutan, Jokowi berangkat ke lokasi berikutnya, yaitu Masjid Raya Baiturrahman Semarang dan warung makan Bu Fat, di Jalan Singosari, Semarang Selatan.
Sekitar pukul 08.30 WIB, Joko Widodo mengunjungi Mangunharjo, Tugu Subeno. Ia langsung meninjau areal persawahan yang ditanami padi Biosolyn.
“Habis itu pemberitahuan itu menawarkan apa saja bantuan yang diperlukan untuk petani. Tidak ada diskusi,” rinciannya saat dijebak wawancara Tribun.
Sementara menurutnya, Jokowi mengucapkan sambutan dengan singkat saja. Setelah itu, Jokowi meninggalkan tempat dengan sedang berinteraksi dengan masyarakat. Ratusan warga yang datang sangat bersemangat untuk berpelukan dan berfoto dengan Jokowi.
“Jokowi berlama-lama itu foto dan ber Foto Selfie bersama warga,” katanya.
Imron, warga Mangunharjo, mengatakan bahwa kunjungan Jokowi tidak lama, sekitar 30 menit. Jokowi datang hanya untuk memantau suasana sawah di Kampung Panggung.
“Jokowi digantikan oleh Bu Lurah, tanpa ada Wali Kota, hanya ada Musyawarah Pimpinan Kecamatan Tugu seperti Danramil dan Kapolsek,” kata dia.
Tolak Game Over
Pengamat politik dari Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Wahid Abdulrahman, menyatakan bahwa kunjungan Jokowi ke Kota Semarang dan beberapa daerah lainnya di Jawa Tengah setelah berhenti dari jabatan presiden dikatakan untuk menjaga citra kharismatik kekerakyatanannya.
Modal besar itu menjadi sumber politik bagi Jokowi yang akan terus dijaga sampai Pemilihan Presiden (Pilpres) 2029 mendatang.
Pada 2021, Jokowi berinisiatif untuk meliris buku puang tahun baru ini.
Joko Widodo tentu saja akan lebih memilih Jawa Tengah dibandingkan provinsi lain karena Jawa Tengah sebagai salah satu gudangnya basis elektoral Jokowi dan tercatat sebagai gudang suara tiga besar nasional.
“Pertarungan Jokowi belum berakhir,” ungkap Wahid.
Wahid tidak setuju dengan kunjungan Jokowi ke daerah yang menjadi bagian dari langkah sulit untuk melupakan jabatannya sebagai Presiden.
Menurutnya, dalam psikologi politik memang ada gejala post power tetapi dalam kasus Jokowi lebih melihatnya sebagai masalah timing politik.
Alasannya adalah karena kemampuan Jokowi yang orang tersebut tidak miliki sebelumnya.
Hingga saat ini, Jokowi tidak bergabung dengan partai politik setelah dikeluarkan dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), sementara presiden sebelumnya seperti Susilo Bambang Yudhoyono, presiden ke-6, adalah ketua Partai Demokrat.
Yaitu presiden ke-5 Megawati Soekarno Putri adalah ketua partai yang mengeluarkan Jiwo-partai ini.
Para mantan presiden tidak perlu turun ke lapangan setelah pengunduran dirinya dari kursi kepresidenan karena telah memiliki kekuatan kepartai.
“Karena tidak punya partai maka Jokowi melakukannya dengan kunjungan-kunjungan itu,” tandasnya.