Kementerian Perindustrian (Kemenperin) bekerja untuk menjadwalkan pertemuan dengan pihak Apple dalam pekan depan untuk membahas rencana investasi di Indonesia.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangannya resmi menyatakan bahwa pihaknya masih belum mendapatkan proposal resmi dari Apple. Sementara itu, Apple melalui pihak lain sudah menyampaikan rencana investment mereka.
“Karena cuma sebagai tatap muka atau pembicaraan dan tidak disampaikan secara langsung kepada kami, maka kami tidak bisa anggap itu sebagai sebuah proposal, apalagi proposal resmi,” ujar Agus seperti dikutip Minggu (5/1).
Kemenperin telah meninjau lebih lanjut tentang proposal investasi tersebut. Agus pastikan, ada banyak perhatian yang disampaikan oleh Kemenperin dalam pertemuan dengan Apple.
Sebelumnya, sekitar setengah tahun lalu Menteri Pertanian telah mengundang Huajuan untuk membahas lanjutan investasi Huajuan di Indonesia.
Menurutnya, Kementerian Perindustrian hanya mau berkomunikasi langsung dengan Kantor Pusat Apple. Ia pun telah mendapatkan konfirmasi jadwal pertemuan dengan Apple.
Mereka akan langsung dari Amerika untuk bernegosiasi dengan Kementerian Perindustrian 7-8 Januari,” kata Agus.
Meski demikian, Agus menjamin bahwa Apple masih harus menyelesaikan komitmen kewajiban utang sebesar US$ 10 juta untuk periode 2020-2023.
Pemerintah menawarkan dua skema investasi untuk Apple. Pertama, skema 1 dengan mengikuti perhitungan TKDN yaitu membangun fasilitas produksi (pabrik) di Indonesia. Dengan skema ini, negosiasi dilakukan melalui Menteri Investasi.
Kedua, skema 3 ini adalah skema inovasi, dan Apple harus melampaui proposal setiap 3 tahun (siklus 3 tahun) di mana proses negosiasi dilakukan melalui Kementerian Perindustrian.
“Pemerintah menekankan Apple untuk menggunakan skema 1, yaitu investasi fasilitas produksi/pabrik. Namun, Kemenperin mengingatkan bahwa komitmen membangun pabrik tidak sama dengan Global Value Chain,” kata Agus.
Di sisi lain, jika pilihan adalah skema 3, Kemenperin juga telah menyiapkan perhitungan nilai investasi minimum yang perlu disiapkan Apple untuk mendapatkan izin edar.
“Dalam perundingan, Apple pasti akan menempatkan kepentingan mereka sendiri, sedangkan Pemerintah akan menempatkan kepentingan nasional melalui pengembangan industri manufaktur di Indonesia,” katanya.