Berita kegempaan Jepang hari ini melibatkan gempa bumi berkekuatan 6,6 skala Richter yang menimpa Jepang barat daya pada hari Senin, 13 Januari 2025.
(JMA) pada Senin malam (13 Januari 2025).
Bencana gempa tercatat terjadi pada pukul 19.19 waktu setempat. Titik pusat gempa berlokasi di kedalaman 30 kilometer dan di bawah laut Hiro, Jepang.
Ditutup setelah dinyatakan aman.
Terjadi pada Senin, 13 Januari 2025. Gempa bumi berkekuatan 6,9 skala Richter, menurut informasi Badan Meteorologi Jepang atau JMA.
Sebuah gempa berkekuatan 6,9 skala richter terjadi di laut Hyuganada pada pukul 19.19. Menurut informasi resmi JMA, pada awalnya perkiraan gempa berkekuatan 6,4, kemudian direvisi menjadi 6,9, dan akhirnya disesuaikan lagi menjadi 6,6 skala richter.
Kekuatan gempa bumi kemudian mengalami penurunan secara berangsur-angsur. Terlebih dahulu mencapai 3.9, lalu menjadi 4.1, dan akhirnya mnemperoleh nilai 4.2. Hal ini terarah pada update status JMA pada Selasa, 14 Januari 2025, pada pukul 08:56 waktu setempat.
Sejak ancaman gempa yang terjadi, saran untuk masyarakat telah diberitahukan. Mereka ditugasi untuk berlari secepat mungkin sebagai upaya pencegahan. Lantas, berapa banyak korban gempa di laut Hyuganada?
Menurut informasi yang diberikan oleh AP News, tidak ada laporan langsung tentang kerusakan. Sebelumnya, penduduk di beberapa daerah pinggir laut sudah diminta untuk dikarantina.
Radio dan TV NHK melaporkan bahwa satu orang mengalami luka ringan di Kyushu setelah jatuh dari tangga. Tidak sedikit orang juga terdampak, kereta api berhenti beroperasi di Stasiun Miyazaki.
Akibatnya, penumpang kereta api menjadi terjatuh. Situasi juga menyebabkan semua penerbangan dibatalkan, tepatnya sebelum tengah malam.
Gempa di Laut Hyƫga juga sempat mengganggu jalur transportasi kereta cepat Kyushu Shinkansen, sehingga pelayanan kereta dihentikan sementara waktu.
Laporan resmi mengatakan bahwa tidak ada gangguan yang terdeteksi di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Ikata di Prefektur Ehime dan Sendai di Prefektur Kagoshima.
NHK TV menyatakan ancaman tsunami diduga mencapai setinggi 1 meter (3,2 kaki) dan menabrak pantai dalam waktu 30 menit setelah gempa. Tingginya air yang terdeteksi mencapai 20 cm (0,7 kaki) di Pelabuhan Miyazaki, Prefektur Miyazaki.
Lebih tinggi dari 10 sentimeter terlihat di beberapa bagian Prefektur Kochi. Sekarang, Badan Meteorologi Jepang telah membatalkan semua peringatan tsunami.
Pemerintah meminta meningkatkan siaga bencana. Beberapa kota di daerah tersebut juga sudah mendirikan pusat evakuasi. Pihak berwajib menghimbau khususnya kepada warga tua untuk mengambil langkah-langkah pencegahan.
Bencana gempa bumi awal kali ini di wilayah barat daya Jepang tidak dikatakan terancam dengan bahaya gempa besar. Meskipun demikian, pemerintah dan JMA dikatakan bakal akan tetap memantau aktivitas seismik wilayah tersebut.