Empat orang penamat tampak mengantri di sudagar Ibu Uci di pasar Brang Biji, Kecamatan Sumbawa, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), Rabu (15/1/2025).
Mereka ingin menikmati gecek, makanan khas Sumbawa yang terkenal dengan rasa gurihnya.
Meskipun terletak di bagian belakang pasar, lapak tersebut tetap ramai, terutama oleh pejabat pelayanan umum negara yang mencari sarapan.
Bubur nasi, yang lazim disajikan dalam ritual-ritual adat seperti pesta pernikahan dan syukuran, juga menjadi pilihan populer untuk sarapan.
Hidangan ini sangat cocok jika disantap bersama nasi hangat, menjadikannya pilihan yang sangat menarik.
Dengan harga yang terjangkau, yaitu Rp 6.000 untuk porsi kecil dan Rp 10.000 untuk porsi besar, itulah mengapa banyak orang jadi buruan “gecok menjadi banyak orang”.
Lokasi pasar Brang Biji yang strategis, hanya 300 meter dari kantor Bupati Sumbawa, memicu semakin menarik bagi pengunjung untuk mengunjungi ini.
Ibu Uci, yang telah berjualan gecok dan pelu di pasar tersebut selama lama, menjelaskan bahwa resep gecok yang ia jual adalah turunan keluarga.
“Benar melakukan, resepnya diturunkan oleh ibuku. Gecok ini sangat disukai oleh masyarakat di Sumbawa,” ujar Uci.
Ia juga menekankan bahwa harga yang ditawarkan disengaja dibuat murah untuk semua kalangan dapat menikmatinya.
“Ya, semua harga rendah itu karena tujuan agar bisa laris dan enak di kantor sebagai menu sarapan,” tambahnya.
Di Pasar Brang Biji, terdapat tiga toko yang menjual gehu, dengan keunikan masing-masing dalam hal rasa dan jenis tripsanya yang digunakan.
Sementara itu, di pasar Seketeng, Kecamatan Sumbawa, Ibu Hasri juga menjual rempeyek dengan harga Rp 5.000 per porsi.
Ibu Hasri: Saya menjalankan bisnis sejak tahun 2013 hingga sekarang. Saya membuka warung saya dari jam 6 pagi hingga sore hari di Pasar Seketeng.
Selain een goreng, Ibu Hasri juga menawarkan jajanan-jajanan lain seperti serabi, getuk, lupis, putu ayu, agar-agar, sempol, dan pelcing.
Bahan-bahan untuk membuat gerebek, seperti jeroan sapi, santan, wijen hitam, belimbing wuluh, dan cabai, dapat dengan mudah ditemukan di pasar.
Proses memasak sdg its indeed cukup sederhana.
Terlebih dahulu, panaskan minyak goreng dan tumis bumbu halus hingga harum.
Masukkan santan dan potongan hati atau jeroan yang sudah dimasak, kemudian aduk secara rata.
Setelah itu, taburkan wijen hitam yang halus dan yang kasar, kemudian aduk kembali.
Gula aren siap disajikan setelah santan menyusut, dan irisan cabai melakukan penyajian pada meningkatkan rasa.
Bagi yang tidak memiliki waktu untuk memasak, pasar tradisional di Kabupaten Sumbawa menjadi tempat yang sesuai untuk berburu untuk stok bahan makanan lainnya.
Penjual biasanya berjualan pada pagi hari, dan jika datang siang atau sore, kemungkinan besar kuliner khas ini sudah habis.
Namun, beberapa restoran pun menawarkan menu “gecok”, sehingga pembeli dapat mencari informasi dari teman, warga lokal, atau melalui internet.
