banner 728x250

Bentuk Gereja di Korea Selatan Ini, Lain Daripada yang Lain

banner 120x600
banner 468x60

duduk yang menyerupai amphitheater.

banner 325x300

Berada di Gyeonggi-do, Korea Selatan, Gereja yang dikenal dengan Light of Life Church ini menyatukan arsitektur dengan nuansa yang mendalam.

Gereja ini dirancang oleh Shinslab Architecture dan IISAC bukan hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai ruang yang menyatu sempurna dengan sekitarnya alam.

Bangunan ini merupakan salah satu bagian dari proyek desa yang dikhususkan untuk penghuni rumah lanjut usia misionaris, dimotori oleh komunitas Gereja Presbiterian dan Kristen Injil Gereja Seoul.

Interior gereja dirancang dengan keindahan dan makna spiritual yang mendalam. Bangunan utama pelataran ibadah berbentuk lingkaran, melambangkan persamaan umat di hadapan Tuhan. Lingkaran ini menciptakan suasana komunitas tanpa tingkatan, memberikan pengalaman ibadah yang inklusif.

Di tengah ruangan, berdiri sebuah salib aluminium tipis yang tertanam di genangan air. Simbol ini melambangkan perjalanan spiritual, dari peristiwa penting dalam Alkitab seperti laut merah terbelah hingga makna baptisan yang suci.

Eksterior gereja menggunakan material seperti kaca dan polikarbonat yang memantulkan lingkungan sekitar. Desain ini tidak hanya mengurangi kesan masif pada bangunan tetapi juga menciptakan efek visual yang harmonis dengan alam.

Selain itu, posisi bangunan dirancang untuk memaksimalkan penerangan alami, memberikan perimeter cahaya yang memperkuat suasana spiritual di dalamnya.

Atap gereja berbentuk kubah setengah bola, yang ditafsirkan dari inspirasi arsitektur kuno seperti Pantheon di Roma.

Kubah ini melambangkan dunia dan kesempurnaan Ilahi, menurut catatan Alkitab tentang cakrawala langit. Permukaan kubah dibentuk dari ujung batang cedar Siberia merah, yang dipotong dan diatur tegak seperti pepohonan di hutan.

ada 834 batang kayu berukuran unik ini menciptakan efek visual dan spiritual yang mendalam, seperti tiap-tiap batang kayu menceritakan kisah kebangkitan.

Struktur kubah yang kompleks ini didukung oleh sistem baja yang kokoh dengan batang kayu ditahan di setiap sudutnya. Cahaya alami melewati celah-celah struktur, lalu diwarnai oleh kayu cedrus, menciptakan suasana yang hangat dan tenang.

Atap ini ditutupi oleh piramida kaca bebas, yang semakin memperkaya pencahayaan di dalam ruang ibadah.

Gereja Cahaya Kehidupan merupakan bangunan arsitektur yang menimbulkan emosi dan menghubungkan pengunjung dengan spiritualitas yang mendalam. Melalui kombinasi elemen desain, cahaya, dan material alam, gereja ini menjadi simbol keselarasan antara manusia, alam, dan keagungan Yang Maha Esa.

Desainnya mengundang setiap pengunjung untuk merenung, berdoa, dan merasakan kehadiran yang suci di tengah-tengah dunia yang sibuk.

Sumber Foto: Jin Hyo-Sook dan Lee Dong-Hwan

Teks Oleh: Asnaura

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *