Perusahaan Honda dikenal secara luas masyarakat sebagai produsen kendaraan mobil dan motor yang punya hasil produksi tersebar ke seluruh dunia.

Namun, masih banyak yang bertanya-tanya mengapa logo keduanya dibuat berbeda?

Perbedaan logonya berlaku secara global, di mana logo mobil “H” dan logo motor menggambarkan sayap yang mengepak.

Untuk sumber asal usul logo motor, bisa dilihat kembali ke tahun 1948 ketika Soichiro Honda mendirikan Honda Motor Company pada tanggal 24 September.

Pembuat logo ini mendapat inspirasi dari Dewi Nike (Nenikhamen) dalam mitologi Yunani Kuno, yang melambangkan kemenangan dan keberhasilan dengan sayap besar di punggungnya.

Soichiro Honda terinspirasi oleh maknanya ini dan berharap agar produknya sukses, maka ia memilih untuk menggunakan sayap sebagai logo untuk motor Honda.

Akan tetapi, ketika Honda memulai produksi mobil pada tahun 1962 dengan model Honda S360 dan T360, Soichiro Honda ingin menciptakan bauran grafis yang jelas antara logo motor dan mobil.

Karena itulah, ia memutuskan untuk tidak menggunakan logo sayap yang sama persis seperti yang digunakan oleh motor Honda.

Desain awal logo mobil Honda berbentuk huruf “H” yang lebar namun tampak seperti sayap yang terbuka

Hal tersebut bisa dilihat dari Honda T360, di mana logo huruf “H” ini bukanlah sebuah emblem, melainkan hanya menjadi motif besar di bagian depannya.

Alasan Honda memilih desain logo sederhana dengan huruf “H” untuk mobilnya adalah karena ingin menampilkan kesan mobil Amerika, yang lebih sering menggunakan logo berupa huruf saja.

Jika dilihat lebih detail lagi, di bagian atas huruf “H” di logo mobil Honda terlihat lebih lebar daripada bagian bawahnya.

Hal ini ternyata memiliki makna sebagai seseorang yang sedang mendorong atau mengangkat kedua lengan ke langit.

MengDevExpress optimisme dalam mencapai ambisi-ambisi dan sejalan dengan moto perusahaan tersebut, yaitu “Kuasa Impian.”

Logo Honda seperti sayap pada sepeda motor yang mengalami perkembangan sepanjang masa, logo mobil Honda pun telah mengalami beberapa perubahan beberapa kali hingga mencapai desain huruf “H” seperti yang kita kenal sekarang.