banner 728x250

Baru tahu Begini Hasil Tes Oli Mesin Mobil Yang Sudah Tempuh 10.000 Km Vs Mobil Jarang Pakai

banner 120x600
banner 468x60

– Bagi yang belum mengetahui fungsi pelumas mesin pada kendaraan, yaitu utamanya untuk melumasi komponen bergerak di dalam mesin, sehingga terhindar dari keausan.

banner 325x300

Oli mesin tidak hanya bertujuan mencegah gesekan, tapi juga menjaga suhu mesin agar tetap stabil, tentunya setelah radiator.

Ya, minyak mesin ini seiring waktu pemakaian kendaraan akhirnya akan mengalami penurunan kinerjanya.

Maka itu menyebabkan kemampuannya untuk melindungi mesin dari keausan serta fungsi lainnya berkurang jauh.

Itulah sebab mengapa oli mesin ini sangat perlu diganti secara berkala, menurut rekomendasi pabrik.

Ada saran penggantian katup angin setiap 5.000 km atau 3 bulan sekali, mana yang tiba duluan.

Juga ada yang mencapai jarak sejauh 10.000 km atau paling lambat 6 bulan, mana yang tercapai lebih dahulu.

Ya, untuk mengetahui penurunan kualitas oli yang telah digunakan, saat ini telah ada alat yang dapat digunakan.

“Alatnya bernama Engine Oil Quality Tester. Pakai alat ini bisa kita ketahui kondisi oli mesin yang sudah dipakai dan baru saja,” kata Sumarno, pekerja dari Masmun Sukses Motor (MSM) yang bermarkas di Wonogiri, Jawa Tengah.

MSM sendiri telah memiliki dapat alat untuk menguji kualitas minyak pelumas, kata Sumarno. “Tidak boleh bilang tipu-tipu om. Jika menggunakan data konsumen, mereka pun dapat memahaminya,” ujarnya.

Pria tersebut yang pernah menjadi pelatih mekanik pada salah satu perusahaan mobil asal Jepang ini kemudian menjelaskan hasil tes yang ia lakukan pada oli mesin mobil yang telah menempuh jarak 10.000 km.

Hasil pengujian dengan mesin tester minyak mesin tersebut cukup mengejutkan.

“Oli mesin digunakan sekitar 10.000 km, tapi hasil tes kualitas oli hanya 10% saja,” kata Sumarno.

Sebagai perbandingan, ia juga mengukur kualitas oli yang masih baru dan masih berada di dalam kemasannya.

Hasilnya tentsu sesuai dengan dugaan, kualitasnya masih 100% alias masih sangat baik.

“Alat ini bisa membaca kualitas olinya berdasarkan tingkat polutan di dalam oli,” jelasnya.

Ketika oli digunakan, keberadaannya lama-kelamaan akan berkembang secara bertahap akibat gesekan pada komponen mesin dan suhu pembakaran yang tinggi, sehingga mengalami proses oksidasi.

Polutan pada oli ini disebut oleh Sumarno mencakup berbagai materi, seperti kadar Soot, karat logam, pencampuran bahan bakar dan lain-lain.

Oiya, di samping menguji kualitas minyak mesin pada mobil yang sudah menempuh jarak 10.000 km, Sumarno juga mencoba mengukur kualitas minyak mesin di mobil yang jarang digunakan.

“Saya mengujinya pada unit Mitsubishi Mirage 1.200 cc yang telah menempuh jarak 105.000 km, tapi meskipun begitu, oli mesinnya baru diganti pada 1.700 km dengan masa lalu 6 bulan,” ucapnya.

Oli mesin yang digunakan pada mobil ini memakai sistem pendingin API Service yang paling baru, yaitu Spare Parts International (SP).

“Kendaraan ini benar-benar dirawat dengan baik oleh pemosanya. BBM-nya saja selalu menggunakan Pertamax,” ujar Sumarno.

Dan hasilnya ketika diukur kualitas oli menggunakan alat itu, ternyata tingkat kualitasnya tersisa 50%. Apakah masih bisa digunakan?

“Di still bisa digunakan sampai 40%, jadi penggantian perlu jika kurang dari 40%, di layar alat jika belum ada nilai sudah ada tanda ‘X’ di tengah. Nah, patokan dari tanda tersebut ke bawah penggantian wajib, jika 50% sudah ada peringatan,” jelasnya.

Ditambahkannya bahwa hasil pengukuran ini menunjukkan meski mobil jarang digunakan, dengan jarak tempuh total 1.700 km, kualitas oli tetap menurun karena proses oksidasi.

Hai, jadi meski mobil jarang digunakan, bila sudah melewati batas bulan yang disarankan, sebaiknya ganti oli mesin saja. Daripada nanti muncul sludge di mesin mobil kesayangan!

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *