.CO.ID – JAKARTA
.
Badan Tata Tanah dan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (Menteri Perumahan) sedang membahas tentang lahan untuk proyek 3 juta rumah.
Deputi Bidang Pemanfaatan Tanah dan Kerja Sama Usaha, Badan Bank Tanah, Hakiki Sudrajat menjelaskan, program 3 juta rumah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR).
berkaitan
pasokan
dan
permintaan
perumahan.
Akan dilihat
apakah ada
permintaan
di suatu daerah dan
bagaimana
Ketersediaan lahan Bank Tanah yang berdekatan.
Jika pembahasan sudah selesai, kedua pihak angkasa akan mengumumkannya kepada umum.
“Tentang Kementerian Perhutanan dan Lingkungan Hidup saat ini kami masih koordinasi dengan Direktur Jenderal Penyediaan Sarana dan Prasarana kalau tidak salah, untuk penetapan kriteria lahan yang memang diinginkan atau sesuai dengan kebutuhan,” ujar Hakiki dalam konferensi pers, Jumat (17/1).
Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Bangunan dan Notaris, Parman Nataatmadja mengatakan, pihaknya siap mendukung penyediaan lahan untuk program 3 juta rumah.
Hanya saja, ia mengakui bahwa lahan yang didapatkan oleh Bank Tanah masih relatif sedikit untuk penyediaan rumah warga berpenghasilan rendah (MBR).
“Saya siap untuk MBR (Masyarakat Bantuan Rebo Ismail), tapi tanah kita belum banyak ya untuk MBR,” ucap Parman.
Pamanin menjelaskan, beberapa lahan Tanah Bank yang bisa digunakan untuk MBR, antara lain lahan di Kabupaten Penajam Paser Utara yang berukuran sekitar 120 hektar. Namun, jumlah penduduk di sekitar lahan ini masih sedikit.
Kemudian, lahan di Tanjung Balai Asahan, Sumatra Utara, berluas 40 hektar, lahan di Purwakarta berkisar 18 hektar, dan ada lahan sekitar 2 hektar termasuk yang ditemukan di Kecamatan Puger, Kabupaten Jember, Jawa Timur.
Tambahan lainnya, ada lahan tanah Bank yang berada di Bangka Belitung yang bisa digunakan sebagai tempat perumahan Murah Biaya Rumahnya. Namun, penduduk di sekitar lahan tersebut masih cukup sedikit.
“Irigrasi kita nggak bisa mentransmigrasikan tanah dari kawasan lain di luar Kota Yogyakarta,” ujar Parman.
seperti yang diketahui, secara keseluruhan total aset persediaan tanah Badan Tanah Ditjen Kemasyarakatan terutama Angkasa hingga akhir tahun 2024 luas 33.115,6 Ha. Lahan tersebut berada di 45 kabupaten/kota di seluruh Indonesia.