Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) telah menetapkan status tanggap darurat bencana banjir selama 14 hari, dimulai pada Rabu (20/3/2025), sebagai respons terhadap meningkatnya dampak banjir di beberapa wilayah. Langkah ini diambil untuk memastikan penanganan banjir dapat dilakukan secara terkoordinasi dan responsif.

Kepala Pelaksana BPBD Inhil, R. Arliansyah, menyatakan bahwa status tanggap darurat ini telah ditetapkan sejak 20 Maret 2025 untuk periode 14 hari ke depan. Hal ini diumumkan oleh Arliansyah pada Jumat (21/3/2025).

BPBD Inhil saat ini sedang melakukan koordinasi dengan kecamatan dan desa yang terdampak untuk memperbarui data dan informasi terkini. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa informasi yang diperoleh valid dan seragam.

Arliansyah menjelaskan, “Kami terus melakukan koordinasi agar data yang kami terima konsisten dan akurat.” Sementara itu, bantuan bagi masyarakat terdampak dalam proses persiapan. Logistik berupa makanan dan obat-obatan akan segera didistribusikan.

“Bantuan makanan sedang dipersiapkan, sementara obat-obatan akan segera dikirim berdasarkan hasil rapat dengan OPD terkait yang memiliki peran dalam penanganan bencana ini,” ungkap Arliansyah. Ia juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap cuaca ekstrem yang dapat memperparah banjir.

Dalam kondisi ini, masyarakat diharapkan untuk menghindari aktivitas yang berpotensi membahayakan keselamatan. Semua pihak diminta untuk bekerja sama dan saling mendukung dalam penanganan bencana banjir ini.