Banjir di Kabupaten Pelalawan semakin parah sejak Kamis (6/3/2025). Kenaikan debit air Sungai Kampar yang mencapai 3,85 meter di atas batas normal menyebabkan genangan air semakin meluas dan tinggi. Tiga kecamatan terdampak, yaitu Langgam, Pangkalan Kerinci, dan Pelalawan, terpaksa menghadapi isolasi akibat akses jalan yang terputus.
Banjir ini dipicu pembukaan pintu pelimpahan air (spillway gate) di Waduk PLTA Koto Panjang, Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar lima hari sebelumnya. Sebagai wilayah hilir, Pelalawan merasakan dampaknya belakangan namun dengan intensitas yang signifikan. Kalaksa BPBD Pelalawan, Zulfan menjelaskan bahwa kenaikan debit air masih dipengaruhi oleh pembukaan lima pintu spillway setinggi 170 cm pada Minggu sebelumnya.
“Akibatnya, akses jalan di tiga kecamatan tersebut terendam air, mengakibatkan arus transportasi darat lumpuh total. Bahkan, jalur dari Pangkalan Kerinci ke Langgam terputus dan hanya bisa dilalui menggunakan sampan atau pompong,” ujar Zulfan.
Ratusan rumah warga di tiga kecamatan tersebut juga terdampak. Sebagian terendam hingga ke dalam rumah, sementara lainnya hanya tergenang di pekarangan. Beberapa desa dan kelurahan di Langgam, Pangkalan Kerinci, dan Pelalawan kini terisolasi akibat banjir yang semakin meluas.
Situasi ini semakin buruk akibat curah hujan tinggi dalam dua hari terakhir. Volume air yang bertambah memperparah genangan di perkotaan dan permukiman warga. Zulfan memprediksi, kenaikan air masih akan berlanjut sebelum akhirnya surut.
“Besok kemungkinan air naik lagi dan selanjutnya bertahan. Kemudian baru mulai surut. Asalkan pintu PLTA tidak ditambah bukaannya,” tukasnya.