Banjir Melanda Kecamatan Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Riau
Banjir masih terus melanda wilayah Kecamatan Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Riau hingga hari Minggu (26/1). Banjir ini disebabkan oleh meluapnya Sungai Kampar setelah pintu bendungan PLTA Koto Panjang dibuka. Akibatnya, selain merendam permukiman warga, banjir juga mengganggu aktivitas pendidikan dan infrastruktur jalan.
Kapolsek Pangkalan Kerinci, AKP Tatit Rizkyan Hanafi, melaporkan bahwa dua sekolah dasar, yakni SDN 001 Desa Rantau Baru dan SDN 002 Desa Kuala Terusan, terpaksa meliburkan kegiatan belajar-mengajar. “Seluruh lingkungan sekolah sudah digenangi air dengan ketinggian mencapai 50 sentimeter. Anak-anak sudah 10 hari diliburkan,” ujar Tatit pada Minggu (26/1/2025).
Tatit juga menyampaikan bahwa banjir ini telah berdampak pada sekitar 170 kepala keluarga (KK) di Desa Rantau Baru, dengan lima KK harus mengungsi ke posko yang disediakan pemerintah dan pihak kepolisian. Meski sebagian warga memilih bertahan di rumah panggung, bantuan logistik seperti sembako terus disalurkan.
Untuk membantu warga yang terdampak, polisi memberikan trauma healing, khususnya kepada anak-anak yang mengungsi di posko. Selain itu, banjir juga merendam jalan lintas penghubung antara Kelurahan Pangkalan Kerinci Kota dan Desa Kemang, Kecamatan Pangkalan Kuras, sehingga warga terpaksa menggunakan pompong (perahu kecil) untuk menyeberang membawa barang dan kendaraan.
Petugas Bhabinkamtibmas, Aiptu Rudi Salam, dikerahkan untuk membantu warga menaikkan sepeda motor ke pompong. Kondisi jalan lintas di Desa Kemang mulai membaik setelah lima pintu bendungan PLTA Koto Panjang ditutup sejak Sabtu (25/1/2025).
Kasatlantas Polres Pelalawan, AKP Enggarani Laufira, mengimbau pengendara roda dua dan kendaraan rendah untuk tidak melintasi area banjir demi keselamatan. Banjir yang telah berlangsung selama lebih dari sepekan ini disebabkan oleh intensitas hujan yang tinggi dan luapan Sungai Kampar.
Pemerintah dan aparat terus berupaya menanggulangi dampak banjir, termasuk melalui koordinasi untuk mendirikan posko pengungsian dan menyalurkan bantuan. Meski debit air di beberapa titik mulai surut, warga diminta tetap waspada. Polisi dan pihak terkait terus siaga untuk memastikan keselamatan dan kelancaran aktivitas warga terdampak.