Ini sebelumnya pernah menjadi status internasional, tetapi kini telahmenjadi domestik sejak 2 Aprila 2024.
Hal itu disampaikan oleh Wakil Menteri Perhubungan (Wamenhub) Suntana dalam kunjungan kerja di Palembang guna mengikuti rapat evaluasi homing musim Natal dan Tahun Baru atau Nataru 2024/2025 dan koordinasi dan antisipasi isu strategis transportasi di Provinsi Sumatra Selatan.
“Saya berharap, setelah masa Natal dan tahun baru (Nataru), penerbangan internasional ini kembali beroperasi. Masanya hanya menunggu perubahan aturan saja,” kata Suntana di ruang Command Center Terminal Tipe A Alang-alang Lebar Kota Palembang pada Kamis, 2 Januari 2025.
Sebelum diturunkan statusnya bersama 16 bandara lainnya di Indonesia, “Tidak tinggal menunggu, kita harus menyesuaikan aturan agar penerbangan internasional bisa direalisasikan,” katanya.
Dukungan Ekonomi pada Bidang Pariwisata
Palembang sangat penting untuk segera digerakkan kembali agar bisa memenuhi kebutuhan masyarakat dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di bidang pariwisata. Hal itu juga telah diusulkan sebelumnya oleh Plt Gubernur Sumatera Selatan Elen Setiadi.
“Terlebih rute yang sebelumnya aktif sebelum pandemi COVID-19, seperti Malaysia dan Singapura, sangat disukai oleh masyarakat Sumsel, khusus untuk keperluan seperti obat-obatan, bisnis, dan pariwisata,” kata Suntana.
Pengembalian status bandara internasional juga dinilai sesuai dengan instruksi Presiden Prabowo Subianto untuk aktifkan dan mengembalikan status bandara yang dulunya pernah melayani penerbangan internasional.
Pemerintah pusat melalui Kementerian Perhubungan juga menyatakan dukungannya terhadap tindakan Provinsi Sumatera Selatan dan Pemerintah Kota Palembang yang mengaktifkan kembali rute internasional tersebut.
“Pada dasarnya, pemerintah akan mendukung semua upaya yang diperlukan untuk meningkatkan iklim investasi dan pertumbuhan ekonomi, khususnya di Sumatra Selatan,” kata Suntana.
Penurunan Jumlah Pembuatan Paspor
Penurunan strata bandara SMB II memicu penurunan jumlah pembuatan paspor di Sumatera Selatan. Hal tersebut terungkap melalui laporan kinerja Kantor Imigrasi Kelas I TPI Palembang, menyebutkan persentase jumlah calon paspor pada tahun 2024 sebanding dengan tahun sebelumnya.
Kepala Kantor Imigrasi Palembang Khairil Mirza mengatakan, jumlah penurunan itu sebesar 7 persen, dibandingkan tahun sebelumnya yang meningkat karena pembebasan perjalanan ke luar negeri pasca Pandemi Covid-19.
“Perbandingan penurunan 7 persen dari tahun 2023, penurunan ini juga lokal penting dan menjadi sarana penerbangan domestik (sebelumnya internasional),” kata Khairil Mirza dalam konferensi pers Capaian Kinerja di Kantor Imigrasi di Jakabaring, Palembang, pada Senin, 30 Desember 2024.