banner 728x250

Bagaimana Cara Membedakan Anak Cengeng dengan Anak dengan Gangguan Emosi

banner 120x600
banner 468x60

Pada kehidupan sehari-hari di rumah, ketika membesaribesarkan anak, kita terkadang menemukan perilaku anak yang mudah menangis. Kondisi ini sebenarnya benar-benar lazim ditemukan pada anak dalam masa perkembangan, ketika anak belum terbiasa atau belum terlatih mengungkapkan ekspresi emosinya. Setiap orang tua harus memiliki pengetahuan tentang perkembangan anak dan, tentu saja, harus menguasai gejala-gejala gangguan perilaku pada anak. Berikut ini adalah informasi untuk orang tua untuk membedakan antara anak cengeng dan anak dengan gangguan emosi. Silakan menyimak.

Anak emosional labil adalah anak yang menunjukkan emosi negatif secara berlebihan sebagai respons terhadap situasi yang umumnya dianggap biasa oleh anak-anak lain.

banner 325x300

Anak dengan gangguan emosi adalah anak yang mengalami kesulitan mengelola emosi mereka dengan seimbang dan konsisten, yang dapat mengganggu kehidupan harian mereka, termasuk interaksi sosial, belajar, dan perilaku di rumah.

Untuk mengetahui terlepas apakah anak yang menangis atau merengek itu hanya “cengengan” atau memiliki gangguan emosional, orang tua harus memperhatikan beberapa hal, yaitu: frekuensi, intensitas, dan latar belakang respons emosional anak, serta kemampuan mereka untuk mengatur perasaan dan menghadapi stres.

Perbedaan Utama

1. Frekuensi dan Tingkat Keterlibatan Emosional:

Anak cengeng, anak-anak ini mungkin sering menangis, tetapi tangisan mereka seringkali bersifat situasional dan dapat dikaitkan dengan aktivitas tertentu, seperti tidak berhasil mendapatkan sesuatu yang mereka inginkan.

Anak dengan gangguan emosional cenderung menunjukkan respons emosional yang lebih intensif dan berkepanjangan yang tidak terlihat seimbang dengan situasi. Emosi mereka dapat sangat kuat dan terjadi dalam banyak situasi.

2.Regulasi Emosional:

Anak yang tipu daya, mereka umumnya memiliki kemampuan untuk meredakan kecemasan mereka setelah kebutuhan atau keinginan mereka terpenuhi. Regulasi emosi mereka biasanya membaik seiring bertambahnya usia dan bimbingan.

Anak dengan gangguan emosional, Anak-anak ini seringkali kesulitan dalam mengatur emosinya, mereka mungkin sulit untuk menenangkan diri, bahkan setelah penyebab awal telah dihilangkan, dan dapat menunjukkan disfungsi emosional yang berlanjut.

3.Mekanisme coping (adalah strategi yang digunakan individu untuk menghadapi stres, atau tekanan-pengarusutama di kehidupan mereka)

Anak mungil, Mereka mungkin menggunakan strategi coping yang sederhana dan bisa dengan mudah dipeluk oleh pengasuh.

Anak dengan gangguan emosional, mereka seringkali kurang memiliki mekanisme menangani stres yang efektif dan mungkin menunjukkan perilaku tidak tepat seperti menarik diri, agresi (menyerang) atau bergantung terlalu berlebihan pada orang lain.

4.Dampak pada fungsi sehari-hari:

Anak yang sangat rewel biasanya tangisan dan kesedihan mereka tidak secara signifikan mengganggu aktivitas dan interaksi sehari-hari.

Anak dengan gangguan emosi, Masalah emosi mereka dapat secara signifikan mengganggu kemampuan mereka untuk berfungsi dalam kehidupan sehari-hari, mempengaruhi interaksi sosial, prestasi akademik, dan keseluruhan kesejahteraan mereka.

Penilaian Perilaku dan Diagnosa dilakukan melalui

1. Pengamatan dan Laporan, penting untuk mengamati perilaku anak selama periode waktu tertentu dan mengumpulkan laporan dari orang tua, guru, dan pengasuh. Gangguan emosional seringkali memerlukan penilaian komprehensif yang mencakup wawancara terstruktur dan kuesioner standar.

Evaluasi Profesional,  seorang profesional kesehatan mental dapat melakukan evaluasi mendalam untuk membedakan antara respons emosional yang tipikal dan yang menunjukkan gangguan emosional regulasi emosi, dengan melibatkan penggunaan alat diagnosis seperti Child Behavior Checklist (Daftar Perilaku Anak) atau Structured Interview for Preschool Ages (Wawancara Terstruktur untuk Usia Taman Kanak-kanak).

Kesimpulan

Anak-anak yang sering menangis atau diidentifikasi sebagai “cengeng” cenderung menunjukkan tangisan yang dipicu oleh situasi tertentu, yang biasanya dapat diatasi dengan mudah oleh orang dewasa di sekitar mereka. Tanggapan emosional ini lazimnya bersifat sementara dan dapat mereda setelah kebutuhan mereka dipenuhi. Sementara itu, anak-anak yang mengalami gangguan emosional menghadapi tantangan yang lebih mendasar, di mana kesulitan mereka bersifat lebih persisten dan lebih intens. Tanggapan emosional yang berlebihan ini sering kali tidak tepat sesuai situasi yang ada, sehingga dapat berdampak negatif pada kehidupan sehari-harinya, termasuk interaksi sosial, prestasi di sekolah, dan kesehatan mental secara keseluruhan. Untuk mengidentifikasi dan menata usul masalah ini dengan tepat, penilaian dari seorang profesional kesehatan mental menjadi sangat berharga.

Mengelola tantangan emosi anak–baik sebagai orang tua atau pengasuh mencakup tugas yang lumayan kompleks. Memahami perbedaan antara respon emosional yang normal dan normalnya adalah masalah yang serius sangatlah penting, untuk membantu anak-anak mengembangkan keterampilan menghadapi masalah dan mendukung kesehatan mentalinya, maka yang perlu diberikan lingkungan yang selamat dan mendukung.

Beberapa tips yang dapat diterapkan antara lain menciptakan ruang untuk berdiskusi terbuka mengenai perasaan anak, mengajarkan teknik relaksasi, mengajaklah mereka menarik napas dalam-dalam dan perlahan agar dapat menenangkan diri, serta jangan ragu untuk meminta bantuan dari profesional jika situasinya menjadi terlalu sulit, dengan pendekatan yang tepat, kita dapat mendukung anak-anak kita untuk lebih baik mengelola emosi mereka dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *