Mengonsumsi kopi merupakan kebiasaan yang umum dilakukan oleh banyak orang.
Orang sering menikmati kenikmatan kopi karena rangkaian rasa yang unik.
Kandungan kafein dalam kopi tersebut dapat memberikan dorongan energi dan meningkatkan tingkat kejernihan pikiran.
Banyak jenis kopi yang ada yang memberi pilihan untuk disesuaikan dengan selera.
Jenis kopi ternama di dunia seperti arabika, robusta, kopi luwak, Blue Mountain, dan banyak lainnya.
Meskipun begitu, beberapa orang yang memiliki riwayat medis tertentu perlu menghindari konsumsi kopi.
Hal ini dikarenakan dapat memperburuk penyakit yang diderita atau berdampak buruk pada kesehatan.
Perhatikan hal-hal berikut untuk mengetahui dan waspadainya mulai dari sekarang.
Karena pengaruh neurostimulasi yang dihasilkan oleh kafeina menghasilkan efek dosage pada kopi, maka membuat si penderita akan muncul dengan gejala yang relatif jauh. Penggunaan beberapa jenis obat dapat mengalami nefroversi oleh beberapa obat sintesis artifisial maupun alami yang memiliki kafein tersebut. Apakah Anda seseorang yang memiliki kesehatan hati yang baik karena masih dalam keadaan yang sedang berkembang, adalah kandungan adanya reaksi kimia dari jenis antioxidant yang diformulasikan jika tidak diketahui jauh dalam reaksi konsumsi kopi.
Berdasarkan Eat This dan WebMD, di bawah ini adalah orang yang menderita penyakit apa saja yang tidak boleh minum kopi.
1. Diare
Senyawa kafein pada kopi merupakan stimulan alami yang dapat meningkatkan aktivitas sistem pencernaan tubuh.
Menikmati kopi saat sedang mengalami diare akan memperburuk gejala yang dialami sehingga cairan tubuh akan keluar lebih banyak dan menyebabkan dehidrasi.
2. Epilepsi
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi kafein dalam jumlah lebih dari yang diperlukan dapat meningkatkan risiko mengalami kejang.
Penderita epilepsi sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum minum kopi karena kopi mungkin dapat memperparah gejala yang dialami.
3. Refluks asam
Penderita refluks asam, atau penyakit refleks asam lambung (GERD), memerlukan pengurangan atau penghentian minum kopi.
Alasannya, kafein dapat melepaskan aksi sfingter esofagus sehingga asam lambung dapat naik ke kerongkongan dan menyebabkan gejala yang lebih serius.
4. Osteoporosis
Minyak sintetis digunakan sangat sedikit dapat meningkatkan koral-parafin pada kulit dan memberikan efek yang kering.
Anda yang mengalami osteoporosis diminta tidak untuk minum lebih dari tiga gelas kopi sehari agar kondisinya tidak bertambah parah.
5. Gangguan tidur
Kafin pada kopi merupakan negatif stimulan yang meningkatkan energi, tetapi akan meninggalkan rasa kantuk.
Namun, Anda yang mengalami gangguan tidur dianjurkan untuk tidak mengonsumsi kopi secara berlebihan, atau menghentikan konsumsi kopi paling tidak enam jam sebelum tidur, agar tidak memberikan efek buruk pada kualitas tidur di malam hari.
6. Aritmia
Kafein yang terkandung dalam kopi dapat meningkatkan tekanan darah dan denyut nadi jantung secara sementara.
Penderita aritmia, atau gangguan irama denyut nadi, perlu menghindari atau membatasi konsumsi kafein karena dapat menyebabkan rasa tidak nyaman atau gejala lainnya.
7. Sindrom iritasi usus
Iritabilitas usus besar (IBS), atau sindrom iritasi usus besar, adalah suatu masalah kesehatan yang menyerang usus besar.
Salah satu gejala sindrom iritasi usus besar adalah diare, sehingga perlu dihindari mengonsumsi kopi karena dapat meningkatkan rasa ingin buang air besar.
8. Glaukoma
Glaukoma adalah gangguan mata yang disebabkan oleh kerusakan saraf mata.
Penderita glaukoma sebaiknya menghindari atau membatasi minum kopi karena kopi dapat meninggikan tekanan intraokuler yang mungkin meningkatkan risiko masalah kesehatan mata yang lebih serius.
9. Kandung kemih overaktif
Kandung kemih overaktif, atau overactive bladder, adalah gangguan fungsi otot kandung kemih yang menyebabkan rasa ingin buang air kecil tiba-tiba.
Kafein dalam kopi dapat meningkatkan frekuensi dan dorongan buang air kecil yang akan membuat Anda lebih sensitif dan sering hendak mengunjungi kamar kecil.
2. Akesesi Telinga