Dalam acara syukuran pembentukan pertunjukan kesenian tradisional itu sebagai salah satu warisan budaya tidak benda UNESCO.
Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengatakan dalam acara syukuran di Jakarta, Sabtu (11/1/2025), bahwa masuknya Reog Ponorogo ke dalam daftar warisan budaya takbenda UNESCO bukanlah tindakan kebetulan.
Tentu saja, secara resmi Reog Ponorogo telah ditetapkan sebagai warisan budaya saya sendiri takbenda oleh UNESCO, atas perjuangan bersama seluruh masyarakat dan komponen pegiat seni budaya. Kami benar-benar bersyukur atas kepastian ini.
Kegiatan 40 “Reog Guncang Lapangan Banteng”, Menghayati Penetapan Warisan Budaya UNESCO
Sesuai dengan siang hari, pertunjukan reog dari Ponorogo.
“Sebenarnya proyek pengakuan Reog Ponorogo UNESCO sudah dimulai bertahun-tahun (yang lalu), kita berusaha agar melakukan pencalonannya, Tapi, ternyata (prosesnya) perlu waktu yang cukup lama, bahkan yang tengah berjalan dua tahun yang lalu, tiba-tiba ditunda dan baru ditetapkan pada Desember 2024 kemarin,” kata mereka.
:
Reog Ponorogo diputuskan termasuk dalam daftar warisan budaya tak benda UNESCO pada pertemuan ke-19 Komite Inter-gubernemen untuk Perlindungan Warisan Budaya Intangible di Paraguay pada tanggal 3 Desember 2017.
Susiwijono telah berharap, masuknya Reog Ponorogo ke dalam daftar warisan budaya tak berwujud dunia dapat meningkatkan upaya pelestarian kesenian tradisional tersebut.
:
Harapannya, generasi muda akan lebih terlibat dalam usaha melestarikan Reog Ponorogo.
Sebagai bagian dari upaya pelestarian, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko menyatakan niat untuk membangun monumen Reog Ponorogo.
Pemerintah daerah berencana menjadikan monumen itu sebagai sarana pendidikan dan pariwisata.
