Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies/ ASITA) Kepulauan Riau (Kepri) menyoroti kebijakan efisiensi anggaran yang diterapkan pemerintah sejak awal tahun ini. Sekretaris ASITA Kepri, Enly Yunaeni, mengatakan, salah satu langkah yang dilakukan pihaknya menyikapi kebijakan tersebut yakni dengan mengintensifkan promosi paket-paket wisata, baik paket pariwisata dalam negeri (inbound) maupun luar negeri (outbound).
Pihak ASITA Kepri tidak sepenuhnya bergantung pada anggaran dari pemerintah, namun lebih mengedepankan skema bisnis antar pelaku usaha (business to business). “Kami tidak terlalu bergantung pada budget pemerintah. Fokus kami lebih pada memaksimalkan kapasitas agen-agen travel yang ada,” ujarnya, Kamis (10/4/2025).
ASITA Kepri saat ini gencar memasarkan berbagai paket wisata unggulan yang ada di Kepri seperti wisata olahraga golf dan wisata leisure. Tak hanya itu, pihaknya juga terus menjalin kolaborasi dengan mitra luar negeri seperti agen perjalanan wisata dari Malaysia, Singapura, hingga negara lainnya untuk memperkuat paket wisata outbound.
“Dengan outbound travel, peluang tetap terbuka lebar bagi travel agen kami untuk menjual destinasi luar negeri yang menarik. Ini cara kami tetap eksis di tengah penurunan aktivitas wisata MICE akibat efisiensi anggaran,” ujarnya.
Meski demikian, ASITA Kepri tetap berharap adanya dukungan dari pemerintah pusat maupun daerah, terutama dalam bentuk alokasi anggaran promosi wisata. “Kami berharap pemerintah terus memberi dukungan pada sektor ini agar promosi wisata Kepri bisa terus berjalan maksimal,” pungkasnya.
Dengan demikian, ASITA Kepri terus berupaya menghadapi efisiensi anggaran dengan strategi promosi dan kerjasama bisnis yang intensif untuk tetap memajukan industri pariwisata di Kepulauan Riau. Semua ini dilakukan demi menjaga eksistensi dan kelangsungan usaha di tengah dinamika perjalanan wisata yang dipengaruhi oleh kebijakan anggaran pemerintah.