– Film “Kakak 7 Ponakan” menatap kavling positif ketika pertama kali diputar di Festival Film Asia Jogja-NETPAC (JAFF) 2024.
Dipilih sebagai film pembuka, 1 Kakak 7 Ponakan disebut-sebut sebagai film Yandy Laurens yang paling menguras air mata dibandingkan Keluarga Cemara atau Jatuh Cinta Seperti di Film-film.
Yandy Laurens tidak menyangkal bahwa reaksi penonton yang mereka dapat setelah JAFF memang luar biasa.
“Dan reaksi berdasarkan pemutaran yang sudah dilakukan, sepertinya ini menjadi lebih emosional, kata Yandy saat bertemu saya di Jakarta Selatan, Kamis (16/01/).
Tapi Yandy Laurens tidak dapat memastikan bahwa reaksi emosional tersebut juga akan terjadi ketika dilihat oleh banyak orang.
Ayah dari dua anak itu hanya bisa menegaskan bahwa dia ingin memberitahu seorang cucunya yang bernama Kakak 7 Ponakan.
“Dan waktu saya menciptakannya, saya tidak pernah sengaja mendesain untuk membuat kalian menangis, jujurnya,” kata Yandy.
Semua perasaan dan emosi dalam film 1 Kakak 7 Ponakan sepenuhnya berasal dari kejujuran menyampaikan cerita.
“Sejak awal, itu terjadi karena kita ingin bercerita dari awal sampai akhir dengan jujur,” pungkasnya.
1 Kakak 7 Ponakan merupakan adaptasi dari sinetron yang ditayangkan di tahun 1996.
Ini merupakan karya kedua Yandy yang membungkus karya Arswendo Atmowiloto.
1 Kakak 7 Ponakan akan tayang di bioskop mulai 23 Januari 2025.