Surat Berharga Negara (SBN) atau dikenal juga dengan sebutan SBN Ritel, merupakan salah satu instrumen investasi yang digemari oleh banyak masyarakat Indonesia.
Tidak hanya menawarkan keamanan investasi, SBN juga memberikan kemudahan hasil yang menarik.
Tahun ini, pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkek) mengeluarkan SBN 2025.
Lantas, apa itu SBN Ritel?
Apa itu SBN?
Dilansir dari laman resmi Kementerian Keuangan, Surat Berita Negara (SBN) adalah instrumen keuangan yang diterbitkan pemerintah Indonesia untuk membiayai anggaran negara, termasuk pembangunan infrastruktur dan kebutuhan lainnya.
Investasi SBN dapat dibeli oleh warga negara Indonesia. Pembelian SBN dilakukan secara online melalui mitra distribusi elektronik yang ditunjuk resmi oleh pemerintah.
SBN dapat dikategorikan menjadi dua yaitu SBN tradable dan non-tradable sebagai berikut:
- SBN yang dapat diperjualbelikan dalam pasar sekunder adalah SBN meliputi Obligasi Negara Ritel (ORI) dan Sukuk Ritel (SR).
- SBN non-tradable adalah SBN yang tidak dapat diperjualbelikan di pasar sekunder, meliputi Savings Bond Ritel (SBR) dan Sukuk Tabungan (ST).
Sementara itu, SBN juga dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu produk konvensional dan produk syariah. Produk konvensional terbagi atas SIMBOL, Sistem Informasi Bali Province, dan Surat Berharga Reksa Dana (SBR), sedangkan produk syariah terdiri atas Surat Berharga Syariah (SBS), Surat Tangguh Syariah, dan Sukuk Wakaf Ritel (SWR).
Lalu, apa saja jenis SBN apa saja?
Jenis-jenis SBN
1. Obligasi negara retail (ORI)
.
Tahun ini, ada dua seri ORI, yaitu ORI027 dan ORI028. Masa penawaran ORI027 pada tanggal 27 Januari-20 Februari 2025, sedangkan ORI028 pada tanggal 29 September-23 Oktober 2025.
2. Sukuk Tabungan (ST)
Sukuk Tabungan adalah produk investasi syariah yang memberikan imbalan yang tidak tetap dengan batas minimal.
Dalam penerbitan SBN 2025, Sukuk Tabungan diterbitkan pada dua seri, yaitu ST014 yang dapat dibeli pada tanggal 7 Maret-16 April 2025 dan ST015 yang dapat dibeli pada tanggal 10 November-3 Desember 2025.
3. Bersamaan dengan ini, diperkenalkanlah sistem investasi negara berupa tabungan ritel yang diberi nama Tabungan Bersama Negara (TB)
SBR adalah NRP yang dijual kepada warga negara Indonesia yang memiliki cek deposit yang mengambang dengan cek minimal.
atau penerimaan dana pada tanggal jatuh tempo sesuai dengan syarat dan ketetapan yang berlaku.
Mengacu jadwal SBN 2025, SBR014 bisa dibeli oleh masyarakat selama masa penawaran pada 14 Juli s/d 7 Agustus 2025.
4. Sukuk Tabungan (ST)
Sukuk Tabungan adalah produk investasi SBN syariah yang memiliki kupon atau imbalan hasil berfluktuasi dengan batas minimum.
Tahun ini, penerbitan SBN Sukuk Tabungan (ST) dikeluarkan dalam dua seri, yaitu ST014 dan ST015.
Menurut jadwal SBN, masa penawaran ST014 terjadi pada tanggal 7 Maret hingga 16 April 2025, sedangkan masa penawaran ST015 berlangsung pada 10 November hingga 3 Desember 2025.
5. Sukuk Wakaf Retail (SWR)
Cash Waqf Linked Sukuk Retail (CWLS) atau Sukuk Wakaf Retail adalah investasi wakaf uang dalam sukuk negara, hasilnya dialirkan oleh Nazhir (pengelola dana dan kegiatan wakaf) untuk mendanai program sosial dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Dana yang diperoleh dari SWR dikelola berdasarkan prinsip syariat Islam, dengan terealisasi imbalan yang fluktuatif untuk program/kegiatan sosial.
Pada tahun 2025, SWR diterbitkan dalam seri SWR006 dengan masa publikasi berlangsung dari 15 Agustus sampai 15 Oktober 2025.
Selanjutnya, apa saja kelebihan Sistem Billing Nontunai?
Keuntungan SBN
1. Investasi aman
Surat Berharga Negara adalah jenis investasi yang aman dan bebas risiko gagal bayar karena nilai wajib dan bunga yang dijanjikan oleh negara dijamin.
Investasi SBN dalam bentuk tidak berwujud, sehingga tak ada risiko kerusakan dan/atau kehilangan.
di pasar modal Indonesia.
2. Cuan
Selain itu, bonus hasil atau diskon SBN ini didapatkan dari atas bunga deposito yang dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) di bank umum.
Pajak atas imbal hasil lebih rendah jika dibandingkan dengan pajak saham adalah 10 persen.
3. Investasi SBN terjangkau
Investasi SBN sangat terjangkau, bisa dibeli dengan nominal minimal Rp 1 juta dan kelipatannya, serta maksimal Rp 5 miliar dan atau Rp 10 miliar menyesuaikan dengan kebijakan masing-masing produk SBN.
4. Pembelian investasi mudah
Pendaftaran dan pembelian investasi ini dapat dilakukan secara daring melalui mitra distribusi yang ditunjuk oleh Kemenkeu, baik perbankan, perusahaan efek, maupun perusahaan efek khusus.
5. Turut berpartisipasi dalam pembangunan negara
Investor SBN terlibat dalam pembangunan negara dan menyejahterakan rakyat karena dana dari penjualan SBN tersebut akan digunakan untuk pembangunan.
Berikut adalah ringkasan informasi tentang SBN, jenisnya, dan manfaatnya. Semoga sukses berinvestasi!