.
Fenomena ini sering kali membuat kita bingung dan frustrasi, terutama jika kita tidak tahu penyebabnya atau cara mengatasinya.
‘Gejala-gejalanya, penyebabnya, siapa saja yang perlu waspada, cara mengobatinya, dan tips mencegahnya.’
!
?
Bukanlah penyakit, melainkan istilah non-medis untuk menggambarkan kondisi di mana seseorang merasa sulit berkonsentrasi, lupa, dan kehilangan kemurnian pikiran.
.
2. Apa saja gejalanya?
dengan beberapa gejala lainnya.
.
Sensasi “terputus” dari lingkungan sekitar juga menjadi salah satu gejala yang umum dirasakan. Setiap gejala yang telah disebutkan tadi dapat bervariasi dari ringan hingga berat tergantung pada penyebabnya.
3. Apa saja penyebab masih belum diketahui?
, di antaranya:
- Faktor gaya hidup
Siapa yang kerap mengalami hal-hal ini?
Jika tubuh kekurangan istirahat atau nutrisi, otak tidak dapat bekerja dengan baik.
- Kondisi medis
.
!
- Masalah kesehatan mental
Seperti penumpukan pikiran yang menyebabkan guncangan, otak pun seperti melepaskan kabut.
Hal yang sama juga berlaku pada kesehatan mental yang terganggu, otak kita juga mengalami gangguan dalam berpikir jernih.
- Efek obat-obatan
Beberapa obat, seperti yang digunakan dalam kemoterapi atau terapi hormonal, dapat menyebabkan efek samping berupa:
4. Siapa saja yang harus berhati-hati?
Tapi beberapa kelompok tertentu harus lebih berhati-hati. Jika Anda atau kerabat Anda tergolong ke dalam kelompok ini, Anda harus lebih berhati-hati, ya.
- bisa lebih tinggi.
- .
- .
- Bisa menjadi salah satu efek yang dirasakan itu.
!
5. Bagaimana cara mengobatinya?
Beberapa tahap telah diringkas oleh Cosmo untuk mengatasinya.
Akibatnya, kesehatan mental, terapi seperti Kognitif Behavior Therapi (CBT) bisa sangat membantu.
Setelah berkonsultasi, perbaikilah gaya hidupmu. Tidur yang cukup, pola makan seimbang, berolahraga, dan minum air yang cukup adalah kunci untuk meningkatkan fungsi otak.
Terakhir, kamu bisa mengonsumsi suplemen seperti asam lemak omega-3, vitamin B kompleks, dan magnesium yang dapat menunjang kesehatan otak.
6. Bagaimana cara mencegahnya?
Kamu dapat memulainya dengan langkah yang paling sederhana, yaitu pola makan yang seimbang. Konsumsi makanan yang kaya nutrisi seperti ikan, kacang-kacangan, dan sayuran hijau untuk menjaga fungsi otak tetap optimal.
Jaga kualitas tidur dengan durasi sekitar tujuh hingga sembilan jam setiap malam.
Jika Anda masih kurang minum air putih, jaga tubuh tetap terhidrasi! Inilah kemudian terkait dengan langkah-langkah pencegahan berikutnya, di mana Anda harus mengelola rasa stres yang juga bisa disebabkan oleh kekurangan cairan tubuh.
Lakukan kegiatan santai seperti yoga, meditasi, atau sekadar jalan santai untuk mengurangi stres. Rekreasi rutin juga dapat membantu meningkatkan aliran darah dan oksigen ke otak, sehingga meningkatkan fungsi kognitif.
Memang dapat membuat kita merasa tidak nyaman dan bingung. Namun, dengan memahami gejala, penyebab, cara mengatasinya, serta cara pencegahan yang tepat, kamu tidak perlu ragu lagi.
.
!
Fishya Elvin: Mikhail Nilov, Ron Lach, Nataliya Vaitkevich, Kaboompics.com, cottonbro studio, Alin Luna on Pexels
