banner 728x250

Apa isi kesepakatan gencatan senjata Israel-Hamas dan tiga hal lain yang perlu diketahui

banner 120x600
banner 468x60


Israel dan HAMAS telah menyepakati sebuah kesepakatan yang dapat menghentikan perang di Gaza dan membebaskan sandera Israel dan tahanan Palestina, kata Amerika Serikat (AS) dan tim mediator Qatar.

Kesepakatan ini akan menjadi langkah paling dramatis dalam sebuah perang yang telah berlangsung selama 15 bulan, dimulai dengan serangan kelompok bersenjata Hamas ke wilayah Israel pada Oktober 2023.

banner 325x300

Apa isi perjanjian gencatan senjata antara Israel dan Hamas?

Rincian kesepakatan yang dilaporkan belum disampaikan secara luas.

Ketua Kabinet (PM) Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan bahwa masih ada beberapa penyelesaian klausul yang belum diselesaikan dan berharap akan diselesaikan pada Rabu malam.

A victory for the tune of global headlines this week is the new agreement that this would have stopped the war in Gaza and done a prisoner exchange.

Kelompok Hamas mengambil 251 sandera ketika menyerang Israel pada bulan Oktober 2023.

Hamas masih mengadakan 94 orang sandaran, meskipun Israel yakin hanya 60 orang yang masih hidup.

Israel diperkirakan akan membebaskan sekitar 1.000 tahanan Palestina, beberapa di antaranya dipenjara selama bertahun-tahun, sebagai imbalan atas pengembalian para sandera.

Cara tepat melakukan embargo senjata

Gencatan senjata ini diharapkan terjadi dalam tiga tahap setelah kesepakatan senjata dibuatlah.

Meskipun kedua pihak tampaknya telah setuju, Kabinet Israel harus menyetujui kesepakatan ini sebelum dapat dilaksanakan.

Perdana Menteri (Qatar) Sheikh Mohammed bin Abdul Rahman Al Thani menyatakan kesepakatan ini akan mulai berlaku pada akhir pekan, pada tanggal 19 Januari 2025, bila disetujui.

Berikut adalah kemungkinan isi kesepakatan tersebut:


Tahap pertama

Tahap pertama akan berlangsung selama enam minggu dan sistem penuh dan menyeluruh akan berlaku, kata Presiden AS Joe Biden setelah dia mengkonfirmasi kesepakatan yang tercapai Rabu.

“Sejumlah tawanan” yang diperebutkan oleh Hamas, termasuk kaum perempuan, para orang tua dan orang-orang sakit, akan dibebaskan dengan imbalan ratusan tahanan Palestina, kata Biden.

Dia tidak menyebutkan berapa banyak tahanan yang akan dibebaskan selama tahap pertama ini—tetapi Al Thani dari Qatar mengatakan pada konferensi pers sebelumnya bahwa jumlahnya adalah 33 orang.

Utusan pemerintah Israel, David Mencer sebelumnya mengatakan sebagian besar tapi tidak semua dari 33 tawanan yang diharapkan akan dibebaskan, termasuk anak-anak, diperkirakan masih hidup.

Sisanya akan dibebaskan dalam waktu enam minggu ke depan.

Selama tahap ini, pasukan Israel akan diundur dari “semua” area penduduk di Gaza, kata Biden, sementara “penduduk Palestina [dapat] juga kembali ke lingkungan mereka di semua wilayah Gaza”.

Hampir 2,3 juta warga Gaza fuera terpaksa meninggalkan rumah mereka.

Ini terjadi setelah ada perintah evakuasi dari Israel, sebagai tanggapan atas serangan Israel serta pertempuran di medan perang.

Setelah kesepakatan ini dicapai, akan ada lonjakan pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza, dengan ratusan truk diizinkan masuk setiap hari.

Pejabat Palestina sebelumnya mengatakan bahwa negosiasi rinci untuk tahap kedua dan ketiga akan dimulai dalam waktu 16 hari dari ad hoc gencatan senjata.

Biden mengatakan bahwa sebaran senjata itu akan terus dilanjutkan “selama negosiasi berlanjut”.


Tahap kedua

Tahap kedua akan menjadi “perpisahan kaki dari perang,” menurut Biden.

Sandera yang masih hidup, di antaranya pria, akan dibebaskan sebagai tawaran imbalan atas ketersediaan lebih banyak tahanan Palestina.

Dari 1.000 tahanan Palestina yang diperkirakan telah disetujui Israel untuk dilepaskan sepenuhnya, sekitar 190 orang menjalani hukuman 15 tahun atau lebih.

Seorang pejabat Israel sebelumnya mengatakan kepada BBC bahwa mereka yang dijatuhi vonis penjara karena pembunuhan tidak akan diperbolehkan kembali ke Tepi Barat yang diduduki.

Menarik mundur secara keseluruhan pasukan Israel dari Gaza juga akan dilakukan.


Tahap ketiga

Tahap ketiga dan akhir akan melibatkan pembangunan kembali Tepi Barat—sesuatu yang dapat memakan waktu bertahun-tahun—dan pengembalian jenazah sandera yang masih tertinggal.

Pertanyaan atau isu apa saja yang telah menimbulkan perdebatan setelah diadakan kesepakatan antara Israel dan Hamas?

Untuk mencapai titik itu, membutuhkan waktu beberapa bulan bermaksud-melagainan yang berlarut-larut, terlebih karena Israel dan Hamas sama-sama tidak percaya satu sama lain.

Hamas berharap perang diselesaikan secara keseluruhan sebelum membebaskan para sandera, hal yang tidak dapat diterima oleh Israel.

Perjanjian gencatan senjata pada dasarnya akan menghentikan aksi peperangan sejenak sampai ketentuan-ketentuan yang ditetapkan di dalamnya dapat diimplementasikan.

Akan tetapi, tidak jelas apakah ini berarti konflik berakhir untuk selamanya.

Salah satu tujuan utama perang Israel adalah menghancurkan kemampuan militer dan struktur pemerintahan Hamas.

Meski Israel telah menghancurkannya, Hamas masih memiliki beberapa kemampuan untuk beroperasi dan bangkit kembali.

Bagaimana lagi situasinya, belum jelas siapa di antara sandera-sandera ini masih hidup, siapa sudah meninggal, atau apakah Hamas mengetahui keberadaan semua yang hilang.

Sementara itu, Hamas telah menuntut pembebasan beberapa tahanan yang, menurut Israel, tidak akan dibebaskan.

Ditengarai bahwa ini adalah orang-orang yang terlibat dalam serangan 7 Oktober.

Juga tidak jelas apakah Israel akan setuju untuk mundur dari zona penyangga pada tanggal tertentu, atau selama berapa lamanya mereka akan tetap di sana.

Persetujuan gencatan senjata seperti itu pasti tidak pantas lama berlangsung.

Sebelumnya, gencatan senjata serupa antara Israel dan Hamas telah membahagiakan perdamaian bilateral namun masih tidak berlangsung untuk waktu lama dan akhirnya gagal.

Jadwal waktu pelaksanaan dan kompleksitas gencatan senjata seperti ini bisa berubah menjadi ancaman besar, ketika terjadi suatu insiden kecil.

Apakah apa yang terjadi pada tanggal 7 Oktober 2023 dan apa yang terjadi di Gaza?

Ratusan orang bersenjata yang dipimpin oleh kelompok militan Hamas melancarkan serangan besar-besaran yang belum pernah dilakukan mereka sebelumnya di wilayah selatan Israel, pada tanggal 7 Oktober 2023.

Mereka melewati pagar pembatas perbatasan dan menargetkan masyarakat umum, kantor polisi, dan pangkalan militer.

Sekitar 1.200 orang tewas dan lebih dari 250 sandera dibawa pulang kembali ke Gaza.

Kelompok Hamas juga melepaskan ribuan roket ke Israel.

Israel membalas dengan kampanye militer besar-besaran, diawali dengan serangan udara dan kemudian invasi darat.

Sejak itu, Israel telah menyerang target di seluruh Gaza melalui darat, laut, dan angkasa, sedangkan Hamas menyerang Israel dengan roket secara berulang.

Serangan Israel telah menghancurkan Gaza dan menyebabkan kelaparan berdarah, dengan tim bantuan terus berjuang untuk mencapai warga sipil yang paling terdampak.

Lebih dari 46.700 orang—sebagian besar dari mereka adalah warga sipil—telah gugur akibat serangan Israel, menurut Kementerian Kesehatan Gaza yang dipimpin oleh kelompok Hamas.

  • https://www.bbc.com/indonesia/articles/ce9m924zqppo
  • Warga Gaza dan Israel merayakan kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan sandera di Gaza – ‘Saya sedih sekaligus gembira’
  • Mengapa Qatar tidak bisa menjadi perantara kesepakatan damai antara Israel dan Hamas?
  • Warga Gaza dan Israel merayakan persetujuan gencatan senjata dan pembebasan sandera di Gaza – ‘Saya sedih sekaligus gembira’
  • Gaza hanya berlapang-lapang menjadi makam yang meluas di mana-mana.
  • Benar atau tidak si Hamas adalah organisasi militer yang diciptakan oleh pemerintah Israel?
banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *