Gempa bumi yang terjadi pada sisi pantai barat Amerika Serikat menimpa wilayah Los Angeles, California, dalam satu minggu terakhir. Terdapat lebih dari 700 orang yang dilaporkan meninggal dan berada di sembilan tempat pengungsian.
Laporan kebakaran di California pada hari Minggu (12/1/2025) menyebutkan bahwa terjadi hujan api di beberapa area penting, seperti Palisades, Eaton, Kenneth, dan Hurst. Api telah memusnahkan lebih dari 62 mil persegi atau sekitar 160 kilometer persegi, luas area yang lebih besar dari San Francisco.
Kebakaran besar yang terjadi sejak Selasa (7/1/2025) itu telah menghanguskan sekitar 12.000 bangunan. Sumber Perkiraan yang berjudul AccuWeather menyebutkan bahwa kerusakan dan kerugian ekonomi akibat kebakaran hebat ini berada di angka 135 miliar dolar AS hingga 150 miliar dolar AS.
, Senin (12/1/2025).
Hingga Sabtu (11/1/2025), kebakaran di daerah Palisades yang telah membakar lebih dari 22.000 hektar di Santa Monica dan Malibu, baru bisa dikendalikan sekitar 11 persen. Sementara itu, kebakaran di daerah Eaton yang telah membakar hampir 14.000 hektar di Altadena dan Pasadena, hanya baru terkendali 15 persen saja.
Sementara itu, kemajuan signifikan telah dicapai dalam menangani titik-titik kebakaran yang lebih kecil. Kebakaran Lidia di Acton sekarang telah dikendalikan sepenuhnya. Kebakaran Hurst di Sylmar mencapai 76% dikendalikan. Dan kebakaran Kenneth, yang meletus pada Kamis dan membakar lebih dari 1.000 hektar, telah 80% dikendalikan.
Apa alasan kebakaran yang baru terjadi di Los Angeles sangat besar? Apa penyebab gangguannya ini?
Kejadian Awal: Petir, Saluran Listrik hingga Perbuatan Manusia
Hingga saat ini, otoritas terkait masih menyelidiki berbagai kemungkinan sumber penyebab kebakaran besar yang telah menewaskan paling tidak 24 orang dan menghancurkan ribuan rumah dan bisnis di wilayah Los Angeles, California, Amerika Serikat.
Baru di kawasan bukit mewah Pacific Palisades, otoritas terkait telah menemukan kebakaran dipicu oleh angin dari belakang sebuah rumah di Piedra Morada Drive, yang berada di atas sebuah arroyos yang dipenuhi dengan pohon.
Sementara itu, sejauh ini dugaan penyebab kebakaran yang sangat menarik dibicarakan adalah karena petir, kerusakan listrik hingga ulah manusia yang dilakukan langsung.
Asosiasi Perlindungan Kebakaran Nasional Amerika Serikat telah menyangkal hal ini. Menurut mereka, daerah tersebut tidak terlantar badai akhir-akhir ini. Area sekitar Jalan Hikping Temescal Ridge juga tampaknya bebas dari jalur listrik atau gardu induk, yang membuat kemungkinan lainnya jauh langsung.
Sementara itu, empat ahli yang diwawancarai oleh NBC News mengatakan bahwa pembakaran api gunung Sakurajima di Jepang kemungkinan dilakukan dengan sengaja oleh manusia, tetapi mereka paling berpendapat bahwa kebakaran itu tidak sengaja terjadi.
, Senin (12/1/2025).
John Abatzoglou, seorang profesor klimatologi di Universitas California, Merced, memeriksa data kejadian kebakaran yang dilaporkan oleh pemerintah selama 30 tahun di Los Angeles County. Data tersebut menunjukkan bahwa penyebab kebakaran hutan yang paling umum di antara 1992 hingga 2020 adalah kecelakaan yang melibatkan kendaraan dan peralatan lainnya.
“Lebih dari 95 persen dari kebakaran ini disebabkan oleh manusia,” tulisnya dalam email. “Bakaran sengaja termasuk penyebabnya, tetapi sebagian besar kebakaran yang disebabkan manusia tidak disengaja,” katanya seperti dikutip dari NBC News, Senin (12/1/2024)
Sebagai informasi, beberapa kasus kebakaran hutan dapat diakibatkan oleh perilaku manusia di wilayah pinggiran Los Angeles, seperti vasal dari orang-tunggal yang tidak sengaja menyebabkan api hutan.
Ahli lainnya ialah Scott Fischer, seorang mantan peneliti dari lembaga penegak hukum federal yang mengungkap kombinasi angin yang sangat keras dan panorama yang kering menciptakan kondisi ideal bagi kebakaran yang cepat menyebar yang melahap sebagian besar wilayah Los Angeles minggu ini.
“Engkau tidak memerlukan sekelompok pembakar untuk keluar dan menyalakan api, karena alam sudah menangani itu untukmu,” ujar Scott Fischer yang dikutip dari NBC News, Senin (12/1/2025).
Perubahan Iklim Menjadi Faktor Utama?
(WRI) mengungkap bahwa kebakaran hutan di California pada tiga bulan pertama awal tahun (Januari-Maret) adalah hal yang jarang terjadi. Hal ini karena musim kebakaran hutan di California biasanya hanya dimulai pada bulan Juni dan berlangsung hingga Oktober, ketika cuaca sangat panas dan kering.
Namun, pada dua minggu pertama tahun ini, data WRI menunjukkan ada lebih dari 60 peringatan kebakaran, yang menggunakan data satelit untuk mendeteksi kebakaran berdasarkan panas yang dihasilkan. Berdasarkan data itu, telah terdeteksi peringatan kebakaran pada 9 Januari di wilayah California — lebih dari 40 kali rata-rata untuk dua minggu pertama tahun ini dari 2012 hingga 2024.
Berdasarkan hasil pengamatan WRI, di California, musim kebakaran hutan biasanya dimulai pada bulan Juni dan berlanjut hingga bulan Oktober, ketika cuaca panas dan kering. Hal ini terjadi karena kondisi cuaca biasanya berubah pada awal tahun yang membawa hujan ke sebagian besar negara bagian tersebut. Udara yang sejuk dan hujan selama bulan-bulan musim dingin biasanya menyebabkan aktivitas kebakaran hutan pada periode bulan Januari-Maret menurun.
Meskipun kebakaran hutan di awal tahun jarang terjadi, namun kebakaran hutan secara umum telah menjadi ancaman bagi warga California dalam dua dekade terakhir. Kebakaran, rata-rata, merupakan penyebab terbesar kehilangan lapangan pepohonan di wilayah tersebut. Data dari World Resources Institute mencatat bahwa pada tahun 2020 dan 2021, California kehilangan jumlah lapangan pepohonan rekornya lantaran kebakaran selama kurun waktu tersebut: lebih dari 700.000 hektar, atau lebih dari lima kali luas kota Los Angeles.
Organisasi itu menilai bahwa peristiwa kebakaran besar di California yang terjadi lebih cepat tahun ini dipicu oleh kombinasi faktor alami dan faktor manusia, dengan perubahan iklim memainkan peran utama.
Perubahan iklim yang dimaksud adalah kenaikan suhu global yang telah menciptakan kondisi lebih panas dan kering di seluruh lanskap wilayah. Hal ini membuat kebakaran tidak hanya lebih mungkin terjadi tetapi juga lebih mudah menyebar.
Dalam kasus California, setelah musim panas dengan suhu yang mencetak rekor dan suhu ekstrem pada tahun lalu, curah hujan sejak Oktober telah jauh di bawah batas normal, yaitu sekitar 4% dari jumlah yang biasanya. Kekurangan hujan ini diperburuk oleh adanya angin Santa Ana yang kuat dan kering, yang dianggap menyebabkan lonjakan aktivitas kebakaran di minggu ini.
Baiklah, berikutlah informasi. Kawasan California Selatan terkenal dengan pengaruh angin Santa Ana, yaitu hembusan angin yang kering dan begitu kencang yang menyebabkan kebakaran semakin berkembang dan menyulitkan pengendalian melakukan penyiksaan. Kombinasi antara panas, keringnya tanah, dan angin itu juga semakin tenggelam oleh kenyataan bahwa masyarakat telah semakin membangun komunitasnya di dekat daerah dengan kepadatan vegetasi.
Berdasarkan catatan WRI secara global, pada tahun 2023 dan 2024 dinilai sebagai ‘tahun terpanas’, yang menghasilkan suhu ekstrem sehingga mengakibatkan kekeringan dan kekeringan vegetasi lingkungan, yang versial baik bakar hutan.
, Senin (12/1/2025).
Rendah Seqenti mengatakan bahwa meskipun banyak ditemukan pemadam kebakaran yang siap sekalipun, cukup sulit untuk memadamkan kebakaran lahan kering yang terjadi ini saat ini. Kondisi ini makin berat dengan banyaknya rumah kayu di daearah ini, warisan dari kontruksi awal abad ke-20 yang lebih mengutamakan ketahanan akan gempa bumi.
“Kami memiliki infrastruktur dan bekas-bekas pembangunan yang merupakan warisan dari masa lalu kita yang mempunyai kondisi iklim kurang ekstrem sudah,” katanya.
Hingga Senin (13/1/2024) atau ketika artikel ini ditulis, pihak terkait masih berupaya penghentian api pada beberapa wilayah tersebut.
