– Meskipun mengandung berbagai manfaat, cuka apel juga dapat menyebabkan efek sampingan.
Cuka apel dibuat dari jus apel yang difermentasi. Gula pada apel diubah oleh bakteri menjadi asam asetat.
Bahan ini umumnya digunakan dalam makanan sebagai peningkat rasa, bahan pengawet alami, dan bahan untuk membuat daging menjadi lebih empuk. Selain itu, cuka apel juga bisa dimanfaatkan untuk perawatan rambut serta kulit.
Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa cuka apel dapat berguna untuk menurunkan dan mengatur berat badan karena memberikan efek kenyang lebih lama.
Tapi, mengonsumsi cuka apel secara berlebihan dan menggunakannya dengan cara yang salah dapat menyebabkan risiko bagi kesehatan.
Efek samping cuka apel
Berikut beberapa efek samping daripada cuka apel yang mungkin dirasakan:
1. Masalah pada perut
Rupanya kemampuan cuka apel untuk memperlambat proses pengosongan perut dan membuat kenyang lebih lama ternyata bisa berbahaya jika Anda menderita gastroparesis.
Penyakit gastroparesis adalah kondisi di mana otot lambung kehilangan kekuatannya sehingga pengosongan lambung berlangsung lebih lama.
Menurut peneliti Universitas Washington, masalah ini biasanya terjadi pada penderita diabetes selama beberapa tahun.
Oleh karena itu, perlu untuk selalu mengawasi kadar gula darah Anda ketika mengonsumsi cuka apel.
2. Erosi gigi
Cuka adalah suatu cairan asam yang sangat berpotensi merusak enamel gigi, sehingga banyak ahli yang menasihati untuk mengonsumsi cuka apel tidak secara langsung, terutama bagi orang yang mengonsumsi cuka apel untuk keperluan menurunkan berat badan.
Penelitian tentang efek samping cuka apel pada gigi telah dilaporkan dalam jurnal Clin Lab pada 2014. Further, on BSuzzie Review berikut review tentang tesoks hacer lain yang dipublikasikan dalam Ner Tijdschr Tandheelkd yang dilaporkan pada 2012.
Dikatakan, orang yang minum segelas cuka apel setiap hari untuk menurun berat badan berisiko mengalami erosi gigi.
3. Iritasi kulit
Cuka apel terkadang digunakan sebagai toner untuk mengobati jerawat dan masalah kulit lainnya. Sebaliknya, mengoleskan cuka apel ke kulit ternyata bisa menimbulkan iritasi di kulit.
Suatu penelitian pernah menyebutkan, seorang remaja yang menggunakan cuka apel langsung pada wajahnya selama tiga hari berturut-turut mengalami radang kimia pada wajahnya.
Risiko iritasi mungkin terjadi jika cuka apel dioleskan langsung ke kulit tanpa diencerkan terlebih dahulu.
4. Tulang keropos
Mengonsumsi cuka apel dalam jumlah banyak dan dalam waktu yang lama dapat menyebabkan kadar kalium rendah dan menyebabkan pengeroposan tulang atau osteoporosis.
Meski masih sedikit penelitian tentang pengaruhnya terhadap tulang, ada suatu laporan yang menghubungkan antara cuka apel dan osteoporosis.
Penelitian tersebut melaporkan seorang wanita berusia 28 tahun yang mengonsumsi secangkir cuka apel setiap hari selama enam tahun melaporkan masalah dengan darahnya dan kadar potasiumnya yang rendah.
Dengan demikian, wanita ini juga didiagnosis menderita osteoporosis meskipun usianya masih relatif muda.
Dokter yakin bahwa konsumsi cuka apel secara berlebihan dapat menyebabkan mineral dilepaskan dari tulang. Ini merupakan reaksi tubuh untuk menyeimbangkan kadar keasaman darah.
5. Perdarahan pada kerongkongan
Cuka apel berpotensi menyebabkan luka bakar pada esofagus atau kerongkongan, saluran yang menghubungkan tenggorokan dengan lambung.
Suatu tinjauan yang dikutip dari jurnal Acta Paediatr pada tahun 1994 menyebutkan bahwa cuka apel adalah asam yang paling sering menyebabkan luka bakar pada tenggorokan.
Para peneliti tersebut juga menyarankan agar cuka diklasifikasikan sebagai zat kimia yang sangat asam dan berbahaya, atau zat kaustik kuat yang dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan tubuh.
Yah, itulah efek samping cuka apel jika dikonsumsi berlebihan. Untuk menghindari bahaya di atas, sebaiknya gunakan dan konsumsi cuka apel secukupnya dan selaluencerkan terlebih dahulu dengan air.