Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI), KH. Muhammad Mursyid, melakukan kunjungan khusus ke Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) di Pekanbaru pada Kamis, 29 Mei 2025 sore. Dia menyatakan siap mendukung Daerah Istimewa Riau (DIR) yang sedang diperjuangkan LAMR bersama elemen masyarakat lainnya. Kunjungan tersebut disambut langsung oleh Ketua Dewan Pimpinan Harian (DPH) LAMR, Datuk Seri Taufik Ikram Jamil, didampingi Sekretaris Umum Jonnaidi Dasa, dan Bendahara Umum Datuk Muhammad Fadli, serta sejumlah pengurus LAMR lainnya.

Dalam suasana teduh dan penuh kekeluargaan, KH. Muhammad Mursyid menyampaikan maksud utama kedatangannya dalam pertemuan selama satu jam, yaitu meminta penjelasan terkait aspirasi masyarakat Riau untuk menjadikan Riau sebagai daerah istimewa dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. “Saya datang ke sini untuk meminta masukan dan tunjuk ajar. Saya merasa perlu mendengar langsung dari LAMR sebagai payung adat, agar langkah-langkah ke depan bisa saya sikapi dengan benar,” ujar KH. Mursyid.

Datuk Seri Taufik Ikram Jamil, Ketua DPH LAMR, menjelaskan bahwa keinginan menjadikan Riau sebagai daerah istimewa bukanlah gagasan yang muncul tiba-tiba. Ini merupakan aspirasi lama yang terus diperjuangkan sejak masa Sultan Syarif Qasim II. Menurutnya, momentum politik dan sosial saat ini membuka peluang untuk merealisasikan aspirasi tersebut.

LAMR menegaskan bahwa Riau memiliki landasan historis dan kultural yang kuat sebagai daerah yang layak diberi kekhususan. Selain sejarah penyerahan kedaulatan oleh kerajaan, di Riau masih berdiri sembilan kerajaan aktif yang melayani masyarakat. Hal ini menunjukkan keberadaan adat dan peradaban Melayu yang masih hidup di tengah masyarakat saat ini.

KH. Muhammad Mursyid mengaku mendapat banyak pencerahan dari penjelasan LAMR dan berkomitmen untuk membawa hasil diskusi ini dalam pertemuan resmi DPD RI. Ia menilai aspirasi untuk menjadikan Riau sebagai daerah istimewa sebagai hal yang serius dan berakar. Kedua belah pihak sepakat untuk menjaga komunikasi dan koordinasi dalam perjuangan yang lebih besar, dengan LAMR menyatakan keterbukaannya kepada siapa pun yang ingin ikut menyuarakan aspirasi masyarakat Riau.