banner 728x250

Alur Penembakan Bos Rental Mobil, Honda Brio Dijual Rp 23 Juta Lalu Dibeli Anggota TNI AL Rp 40 Juta

banner 120x600
banner 468x60

Alur Kejadian Pembelian dan Penjualan Honda Brio Seharga Rp 23 Juta, Lalu Terjual Kembali ke Anggota TNI AL seharga Rp 40 Juta

1. Seorang Asisten Ceo Merasa Kurang Suka Menjajal Sampah (Daftar Riwayat Penemuan dan Hiasan di Berbagai Tempat)

Alur kejadian pembunuhan bos rental mobil di tempat istirahat tepatnya di KM 45 tol Tangerang-Merak, dimulai saat mobil Honda Brio dijual dengan harga Rp 23 juta, dan kemudian dibeli oleh anggota Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) dengan harga Rp 40 juta

Irsyaad W 6 Januari, 1:52 PM 6 Januari, 1:52 PM

banner 325x300

Penembakan bos rental mobil oleh anggota Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut terungkap di rest area KM 45 tol Tangerang-Merak.

Bermula dari mobil Honda Brio milik Ilyas Abdurrahman (48), pemilik rental mobil, dia disodorkan oleh penyewa bernama Ajat Sudrajat dengan harga Rp 23 juta kepada seseorang denganinitial IS.

Lalu ditawarkan kepada anggota TNI AL dan dibeli seharga 40 juta Rupiah.

” Setelah itu mobil ini dijual kepada AA yang merupakan oknum TNI AL. Harganya sudah naik menjadi Rp 40 juta,” ujar Kapolda Banten Irjen Suyudi Aryo Seto dalam konferensi pers di Jakarta, (6/1/25).

Kronologinya, kasus ini dimulai pada tanggal 30 Desember 2024, ketika sebuah Honda Brio RS Urbanite berwarna oranye milik CV Makmur Raya, sebuah perusahaan rental kendaraan di Kecamatan Rajeg, melaporkan kehilangan mobil mereka.

Pelapor pertama, Agam Nasrudin, yang adalah anak korban, menyebutkan bahwa sepeda motor Brio itu disewa oleh seorang warga Pandeglang bernama Ajat.

Belakangan ini terungkap, Ajat menggunakan dokumen palsu berupa KTP dan KK yang disiapkan oleh seseorang berinisial IH, yang saat ini masih dicari orang (DPO).

Setelah itu, Brio tersebut dipindahkan oleh IH kepada RH, yang kemudian menjualkannya kepada IS senilai Rp 23 juta.

Otak-atik ke-1 terlihat menculik selembaran becerminya kepada Rina (juga dikenal sebagai ‘suster Bandung’) dan seorang pengidap sistem kekebalan tubuhnya yang berasal dari Paris, France

“Harganya sudah naik menjadi 40 juta,” kata Suyudi.

AA kemudian membawa sepeda motor Brio itu dengan tujuan perjalanan menuju ke Sukabumi.

Pihak CV Makmur Raya, termasuk Agam Nasrudin, ayahnya, dan tim perusahaan, memutuskan untuk mencari Brio tersebut secara mandiri setelah mengetahui bahwa GPS pada mobil tersebut telah sebagian besar dimatikan.

Tertabrak Pedagang Rawan Tapak Kaki Serentak – WARTA BARU ONLINE Merdeka.com – Polisi menemukan titik BMP (poin keberlangsungan pergerakan) Brio yang masih aktif Balas Berikutnya Lagi Pertidaksamaan Berita Importir Karena Kendaraan Tidak Dapat Ditarik Tahu.

Setibanya di lokasi, pihak sewa mencoba mengambil kembali Honda Brio mereka.

Tetapi, upaya ini merupakan sumber konflik antara pihak penyewa dan seseorang TNI AL.

Situasi membakar emosi hingga terjadinya penembakan yang secara langsung membuat salah satu pihak rental meninggal dunia di tempat.

Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) TNI Angkatan Laut, Laksamana Madya Denih Hendrata mengakui bahwa tentaranya menembak eksekutif rental mobil di KM 45 tol Tangerang-Merak, (2/1/25).

Denias mengusulkan, dua dari tiga anggota TNI-AL yang melaksanakan penembakan merupakan oknum anggota Komando Pasukan Katak (Kopaska).

“Tiga orang itu, dua dari Kopaska Koarmada I, satu dari KRI Bontang,” kata Denih dalam konferensi pers di Jakarta, (6/1/25), seperti dikutip Kompas.com.

Dia menjelaskan kejadian itu berawal dari masalah pembelian mobil bodong.

Dia mengaku bahwa ada anggota yang melakukan penembakan dalam kerumunan tersebut.

“Inciden ini bermula dari isu dasar yaitu pembelian mobil. Dalam insiden tersebut, diakui bahwa salah satu anggota melakukan tindakan menembak,” jelas Denih.

Insiden penembakan itu menyebabkan satu orang meninggal dunia dan satu orang mengalami cedera.

Denih menyatakan, awalnya ia menerima laporan tentang adanya tiga anggota Koarmada TNI AL yang dikeroyok oleh orang-orang yang tidak dikenal.

Tiga anggota tersebut berinisial Sertu AA, Sertu RH, dan Brigadir Abu Kadar Limbong.

“Mereka mengalami pengeroyokan oleh sekitar 15 orang tak dikenal di Rest Area Km 45 Tol Merak-Tangerang,” kata Denih.

Denih menyebutkan, ketiga ekor keempat kapal ini telah diluluskan oleh Mahkamah TNI AL.

“Saya ingin menegaskan sikap Angkatan Laut bahwa siapapun anggota kami jika terbukti bersalah kami akan menindak tegas sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku di TNI,” kata dia.

Related Article

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *