Dua mahasiswa penerima beasiswa Program Beasiswa Prestasi Pertamina Hulu Rokan (PHR) asal Riau, Aliyah Nova dan Muhammad Afyan, memulai perjalanan sebagai mahasiswa perantauan yang penuh tantangan. Mereka memahami betul bagaimana rasanya menghadapi perubahan besar dalam hidup mereka, dengan perjalanan penuh upaya adaptasi, tantangan akademik, dan pencapaian prestasi dalam berbagai kegiatan.

Aliyah Nova Az-Zahra Nasution, mahasiswa Hubungan Internasional, mengakui bahwa memasuki masa perkuliahan pada tahun 2023 bukanlah hal yang mudah baginya. Perpindahan dari Pekanbaru, Riau, ke Jakarta membawa tantangan besar, terutama dalam hal perbedaan budaya dan sistem pembelajaran. Meskipun awalnya merasa tertekan dalam proses belajar, Aliyah berhasil melewati masa sulit tersebut berkat dukungan orang tua dan teman-teman penerima Beasiswa PHR.

Aliyah mengungkapkan, “Setiap hari saya menelpon orang tua, itu yang membantu saya tetap semangat. Teman-teman dari program beasiswa juga menjadi penyemangat dalam proses adaptasi.” Selain fokus pada akademik, Aliyah juga aktif mengikuti berbagai kegiatan kampus, termasuk bergabung dengan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Paduan Suara dan menjadi bagian dari tim penyelenggara Konser Orkestra dan Paduan Suara “Love in Harmony”.

Aliyah juga terlibat dalam dunia debat dan akan mewakili Universitas Pertamina dalam kompetisi National University Debating Championship (NUDC). Meskipun kesibukan dengan berbagai kegiatan non-akademik, prestasi akademik Aliyah tetap terjaga dengan cara perbanyak membaca dan komunikasi intens dengan dosen serta teman-teman.

Muhammad Afyan, mahasiswa Teknik Perminyakan Angkatan 2023, juga mengalami pengalaman serupa. Aktivitas di luar kegiatan akademik kampus mampu mengasah kemampuan manajerialnya. Afyan terlibat dalam program Project Leader Desa Energi Berdikari (DEB) Universitas Pertamina yang bertujuan menyediakan Energi Baru dan Terbarukan(EBT) bagi masyarakat pedesaan di Indonesia.

Afyan menjelaskan, “Kami membangun Kerjasama antara masyarakat desa dengan kami sebagai pendatang. Tentu dengan menginspirasi orang, mengajak mahasiswa agar mencintai bumi kita.” Meskipun sibuk dengan berbagai kegiatan, Afyan mampu menjaga IPK rata-rata selama 3 semester yaitu 3.80 dengan menerapkan skala prioritas dalam setiap kegiatannya.