Rumor nu menjadi kepalanya Patrick Kluivert sebagai pelatih tim nasional Indonesia peh yang beredar.
Pertengahan pekan ini, Erick Thohir telah mengkonfirmasi bahwa Patrick Kluivert salah satu calon yang dianggapi sebagai pengganti pelatih Shin Tae-yong untuk timnas Indonesia.
Nantinya, pelatih berusia 46 tahun itu akan menjabat sebagai juru taktik tim nasional Indonesia menggantikan Shin Tae-yong.
PSSI telah membubarkan Shin Tae-yong sebagai pelatih tim nasional Indonesia.
PSSI harus membayar pesangon untuk Shin Tae-yong karena kontraknya masih berjalan sampai Desember 2027.
Setelah memecat Shin Tae-yong, PSSI menyatakan bahwa pelatih selanjutnya akan berasal dari Belanda.
Guru olahraganya akan datang ke Indonesia pada Sabtu (11/1/2025).
Dia nantinya akan diperkenalkan secara resmi oleh Federasi Sepakbola Indonesia (PSSI) kepada kalangan media pada Minggu (12/1/2025).
Dia tidak disebutkan namanya sebagai pelatih.
Namun kabarnya mengarah ke Patrick Kluivert.
Hal ini juga dibenarkan oleh jurnalis ESPN, Fabrizio Romano.
Fabrizio Romano bahkan memastikan bahwa Patrick Kluivert sudah menanda tangani kontrak dengan PSSI.
Patrick Kluivert telah menandatangani kontrak sebagai pelatih kepala baru tim nasional bola sepak Indonesia.
“Sudah selesai kesepakatan,” tulis Fabrizio Romano, menurut Bolasport.
Fabrizio Romano menginformasikan bahwa Patrick Kluivert akan terkontrak dua tahun bersama tim nasional Indonesia.
Dia dikontrak selama 2 tahun dengan opsi penawaran untuk memperpanjang 2 tahun lagi.
Beliau dijadwalkan untuk tiba di Indonesia pada tanggal 12 Januari 2025.
“Tujuan mereka adalah lolos ke Piala Dunia 2026,” tulis Fabrizio Romano.
“Pada awalnya saya menukar pengalaman yang saya peroleh dengan mereka. Kesimpulan saya setelah bekerja sama dan berada di bawah pengaruh iterable tul!</”
Keputusan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) menunjuk seekor spesialislah berpalu berasal dari Belanda sebagai pembicara kebahariahan.
Dalam konferensi pers terkait Rencana Baru Perkembangan Timnas Indonesia Tahun 2025 di Menara Danareksa, Jakarta, Senin (6/1/2025), Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir memastikan menunjuk pelatih asal Belanda untuk menggantikan Shin Tae-yong (STY).
Bukan itu saja, Erick Thohir juga mengungkapkan alasan mengapa persatuan sepak bola Indonesia (PSSI) memilih pelatih untuk tim nasional berasal dari Belanda.
Menurut Erick, kesamaan budaya yang dikandung oleh pemain-pemain diaspora yang berhasil memperkuat tim nasional Indonesia waktu ini merupakan salah satu alasan yang membuat pelatih asal Belanda tersebut dipilih.
Dengan banyaknya pemain diaspora yang merupakan keturunan Belanda-Indonesia saat ini, penunjukan pelatih asing dari Belanda terlihat sebagai pilihan yang tepat.
Selain faktor kesamaan budaya, faktor komunikasi juga dipertimbangkan untuk memilih pelatih Timnas Indonesia dari Belanda.
“Molibu banyak sedangkan, bisa Italia, bisa Spanyol, tapi itu pasti ada jeda 2,5 bulan masuk ke Indonesia, kita harus berusaha menjaga dinamika apa yang ada sekarang ini mengenai kultur,” kata Erick, yang diutip dari Antara, Senin.
Mantan pemain sepak bola berkata bahwa pelatih tim nasional sepak bola Indonesia asal Belanda akan membawa tekanan untuk membawa Indonesia berkemah ke Piala Dunia 2026.
Yang menarik, bahwa selain target, pelatih harus membangun filosofi sepak bola di senior dan U-23. Para pelatih yang saya interview sudah mengerti tujuan mereka,
“Beberapa orang dengan nama di sepak bola mungkin tidak bisa bergabung hanya sekadar untuk dipasang sebagai pegawai, Tentu mereka juga memiliki tujuan pribadi untuk menciptakan sejarah bersama kita melalui kegagalan Piala Dunia,” jelas Erick.
Sebagai catatan, saat ini Indonesia berada di posisi ketiga klasemen sementara Grup C putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 dengan enam poin dari enam pertandingan.
Sedikitnya empat pertandingan tersisa bagi Timnas Indonesia untuk menentukan nasib keseimbangannya ke turnamen yang nieda pertama kalinya digelar di tiga negara tersebut.
Karier Kepelatihan Patrick Kluivert
Dilansir dari Transfermarkt, Patrick Kluivert memulai karir pelatihnya pada Juli 2008 ketika mengambil alih posisi pelatih penyerang AZ Alkmaar.
Setelah delapan bulan, Kluivert direkrut Ange Postecoglou ke Brisbane Roar sebagai asisten pelatih pada 2010.
Kluivert kembali menjadi pelatih penyerang di NEC Nijmegen kemudian melatih tim Tenggara FC Twente. Dari 45 pertandingan bersama Twente U21, dia mencatatkan keasil ke 25 kali menang dan 13 kali kalah.
Klub U-21 FC Twente merebut peringkat teratas di Beloften Eredivisie dalam ujicoba di bawah asuhan Kluivert.
Epic bersama Jong Twente membawa Kluivert ke posisi asisten manajer Louis van Gaal di tim nasional Belanda. Pada Maret 2015, Kluivert untuk pertama kalinya ditunjuk menjadi pelatih tim senior tim nasional Curaçao.
Kuivert gagal oleh suatu kejadian Qualifikasi Piala Dunia 2016 Confedensi CONCACAF.
Gagal di Curaçao, Kluivert lalu menjadi pelatih Ajax Amsterdam U19.
Ia melanjutkan karirnya sebagai penasihat tim nasional Curacao dan direktur olahraga Paris Saint-Germain (PSG).
Pelatih berusia 48 tahun ini kembali ke Curacao sebagai caretaker pada 2021, namun lagi-lagi gagal dalam Kualifikasi Piala Dunia 2022, dan mereka dikalahkan Bahrain dengan skor 0-4 dalam pertandingan persahabatan.
Klub Liga Turki, Adana Demirspor menjadi satu-satunya klub yang dilatih Kluivert pada Juli 2023.
Pelatih asal Belanda ini dipecat oleh Adana pada Desember 2023 setelah enam bulan bertugas.
Total, Kluivert telah menjadi pelatih dalam 80 pertandingan sepanjang kariernya.
Hasilnya, dia mencatatkan 37 kemenangan, 18 hasil imbang, dan 25 kekalahan.
Saat ini, Shin Tae-yong bisa dikatakan lebih berpengalaman sebagai pelatih daripada Kluivert.
Tidak ada teks untuk difraslasikan. Silakan input teks yang ingin difraslasikan.
Dari 350 pertandingan tersebut, Shin Tae-yong berhasil meraih 153 kemenangan, 81 imbang dan 116 kekalahan.
Dipecat dari klub Turki Adana Demirspor
Menurut laman resmi Transfermarkt, kali terakhir Kluivert menjabat sebagai pelatih kepala adalah bersama klub Turki, Adana Demirspor, pada tahun 2023.
Selama menjadi pelatih Adana Demirspor, Patrick Kluivert mencatat 20 pertandingan.
Sebelumnya, Kluivert pernah menjadi pelatih sementara tim nasional Curacao dari Mei hingga Oktober 2021 dan kemudian menjadi manajer akademi Barcelona mulai Juli 2019 hingga Juni 2021.
Sebelumnya, Kluivert menjabat sebagai asisten pelatih PSSI Kamerun selama satu tahun.
Cerita menarik disampaikan Kluivert tentang kali terakhir ia membela tim, tepatnya saat bersama Adana Demispor.
Menurutnya, ia tidak dicopot posisinya tetapi dia memutuskan untuk berhenti bekerja sama mendukung Adana Demispor yang sudah tampil lebih baik.
Hingga danhulukan masalah timbul ketika pengelolaan Adana Demispor disebut tak menggaji para pemain serta staf pelatih selama beberapa bulan.
Kluivert mengaku bisa menginjakkan kaki beberapa bulan tanpa upah, namun ia juga berpikir akan pemain dan staf lain yang terkena dampak.
Ditambah Adana Demispor merugi dari kekalahan melawan Sivasspor, Kluïverpun dipanggil manajemen dan sepakat akhirnya percabangan kerja sama.
Kami melakukan hal itu dengan baik dan mencapai hasil yang baik, tapi pada satu titik kami tidak menerima upah.
Bulan demi bulan, semakin lama semakin berat. Pada titik tertentu golongan pemain juga mulai mengeluh.
Selama pelatihan, mereka menyadari bahwa mereka tidak dibayar selama pelatihan.
Saya bisa bertahan tanpa uang sementara, tapi staf serta pemainku juga harus lolos beban gaji.
Pada satu titik kami kehabisan oleh Sivasspor dan kemudian direktur teknis dan orang yang melakukan perundingan mendengarkan saya.
“mereka menginginkan kesepakatan bersama. mereka tidak ingin melanjutkan, begitu pula saya.” tambah Kluivert lagi.
Meskipun begitu, Kluivert marah dengan pernyataan Adana Demispor tentang alasan pemutusan kontrak.
Kluivert dianggap tidak lagi memiliki kemampuan untuk memilih pemain dan mengelola strategi terbaik sehingga memicu tim mengalami kekalahan.
Semakin malangnya ia saat itu belum menerima gaji dari Adana Demispor. Bahkan kasus ini sampai menempati lambing di FIFA.
Mereka merasa saya tidak lagi unggul dalam seleksi, tapi ternyata itu tidak benar. Kami berada di peringkat keempat.
“Tentu saja FIFA yang menentukan, saya akan menerima gaji yang belum dibayar nanti, tapi itu sangat menjengkelkan,” katanya.