Kesehatan mental adalah mencakup kesehatan emosional, psikologis, dan sosial seseorang dengan mempengaruhi cara mereka berpikir, merasa, dan bertindak. Kesehatan mental yang baik bukan hanya bebas dari gangguan mental, tetapi juga termasuk kemampuan untuk menghadapi masalah hidup dengan cara yang positif.
Generasi Z—yang lahir antara tahun 1997 dan 2012—sautide terdengar di seluruh dunia. Meskipun mereka dianggap sebagai generasi yang terhubung dengan teknologi dan lebih terbuka tentang isu-isu psikologis, kenyataannya yang mereka hadapi sangat menakutkan. Generasi Z menghadapi tantangan besar dalam menjaga kesejahteraan mental mereka karena mereka tumbuh di tengah kemajuan teknologi dan perubahan sosial yang sangat pesat. Beberapa hal yang membuat mereka khawatir tentang kesejahteraan mental mereka termasuk tekanan sosial, ketegasan tentang masa depan, dan efek media sosial.
Generasi Z mengalami perkembangan yang sangat penting pada fisik dan emosional, tetapi juga dihadapkan pada sejumlah besar masalah yang dapat mempengaruhi kesehatan mental mereka. Faktor seperti tekanan akademik, masalah pergaulan, serta tekanan media sosial bisa menyebabkan depresi, kecemasan, atau bahkan gangguan mental lainnya. Orang dewasa kerap kali mengabaikan atau tidak memahami selera masalah ini.
Banyak remaja sekarang ini memiliki tersenyum manis yang menutupi berbagai beban pikiran, hati, dan fikiran mereka. Kamar Sunyi menggambarkan situasi ketika banyak remaja mengalami stres psikologis, tapi tidak tahu cara mengungkapkannya. Kamar Sunyi juga menggambarkan tempat atau kondisi di mana remaja sering merasa terisolasi secara emosional dan sosial. Di luar, mereka mungkin terlihat tenang, tetapi hati mereka “berteriak” karena beban perasaan yang mereka alami.
Terjadi 2.112 kasus bunuh diri di Indonesia dalam jam 11 tahun (2012-2023). 985 kasus, atau 46,63% dari kasus tersebut, terjadi pada remaja yang mengalami banyak tekanan psikologis dan emosional, menambah laporan Kompas.com.
Muda-muda dari generasi Z mengalami peningkatan alarm kesehatan mental, dengan peningkatan kasus kecemasan, depresi, kasus bunuh diri, dan gangguan mental lainnya. Data menunjukkan bahwa remaja semakin banyak mengalami masalah kesehatan mental, seperti gangguan tidur, tertekan, dan berpikir untuk melukai diri sendiri. Ini menunjukkan bahwa kita harus memberikan perhatian yang lebih besar pada kesehatan mental remaja.
Gangguan kesehatan mental seperti depresi, kecemasan, atau stres kronis dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang dan kemampuan mereka untuk menjalani kehidupan sehari-hari secara produktif. Sebaliknya, kesehatan mental yang baik tidak hanya bebas dari gangguan mental, tetapi juga mencakup kemampuan untuk menghadapi tantangan hidup dengan cara berpikir positif, dan selalu bersyukur atas semua anugerah allah.
Penting untuk dipahami bahwa kesehatan mental adalah bagian penting dari kesehatan secara keseluruhan dan sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Oleh karena itu, menjaga kesehatan mental sama pentingnya dengan menjaga kesehatan fisik.
Herlistya Maulidya Rahma adalah mahasiswi S1 Farmasi yang bersekolah di Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Yayasan Pharmasi Semarang.