Guru Bantu di Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, masih menunggu pembayaran gaji mereka sejak 1 Januari 2024. Erwin Sitompul, S.Pd., menjadi sosok yang gigih memperjuangkan hak rekan pendidik di tengah ketidakpastian ini. Perjuangannya melawan birokrasi dan teguran pedas dari pejabat dinas pendidikan setempat.
Gubernur Riau, Abdul Wahid, telah berkomunikasi dengan Bupati Kampar, Ahmad Yuzar, S.Sos, MT, yang memberikan harapan bahwa gaji akan segera cair. Namun, hingga pertengahan April, guru-guru di 12 kabupaten/kota se-Riau masih menunggak upah 4 bulan.
Erwin mengungkapkan bahwa PLT Kadisdik Riau memiliki sikap arogan dan menuduh perjuangannya sebagai “provokasi”. Erwin mendesak Gubernur untuk mencabut jabatan tersebut dan menegaskan bahwa perjuangannya dilandasi oleh kepedulian tanpa meminta imbalan.
Erwin telah lama mengadvokasi isu ini melalui surat terbuka, audiensi, dan dukungan di media massa. Respons resmi dari PLT Kadisdik Riau belum diperoleh, namun masyarakat sipil mendesak Gubernur untuk menindaklanjuti laporan ini.
Para guru berharap janji Gubernur segera terwujud agar mereka dapat fokus mengajar tanpa harus terus berdebat dengan birokrasi. Perjuangan Erwin mengingatkan bahwa pentingnya memastikan kesejahteraan guru sebagai langkah pertama dalam memajukan SDM di Riau.