banner 728x250

Aksi Megawati Mampu Tutupi Kekecewaan,Sang Pelatih Red Sparks Ko Hee-jin

banner 120x600
banner 468x60

Megawati membawa timnya, Red Spark, untuk mengatasi kekecewaan yang dialami oleh Pelatih Ko Hee-jin hanya beberapa waktu lalu.

Pelatih Daejeon JungKwanJang Red Sparks, Ko Hee-jin, memberikan pernyataan tentang kinerja yang kurang memuaskan Vanja Bukilic.

banner 325x300

Red Sparks kehilangan akhirnya kembali dalam pertandingan Liga Voli Korea 2024-2025 lanjutan pada Jumat (10/1/2025) yang meninggalkan perasaan kecewa.

Tim yang ditangani oleh Ko Hee-jin sebagai juru taktik itu memang masih belum terhenti ketika menghadapi GS Caltex Seoul KIXX.

Red Sparks menang tipis 3-2 di Jangchung Gymnasium, Seoul, Korea Selatan, dengan skor 25-23, 25-27, 25-22, 20-25, 15-12.

Dengan hasil ini yang menyenangkan, Red Sparks berhasil membukukan sembilan kemenangan secara beruntun yang menyematkan raihan ini sebagai rekor baru.

Pevoli Indonesia, Megawati Hangestri Pertiwi menonjol dalam hal pencapaian poin yang dicatat dengan mencetak 33 angka.

Tapi, serangan ganas dari pemain asal Jember, Jawa Timur itu sedikit tertutupi oleh performa yang kurang optimal.

Ya, Red Sparks gagal memperoleh skor sempurna dalam menghadapi GS Caltex yang merupakan tim paling lemah di gurun skuat.

Salah satu sebab timeout tim yang dikenal sebagai Red Force gagal mendapatkan tiga skor ialah keragaman Vanja Bukilic.

Tidak seperti Megawati yang menjadi peluru paling berbahaya Red Sparks, pemain Serbia itu gagal menonjol.

Selama bertempur melawan GS Caltex, Bukilic hanya berhasil meraih 16 poin dengan tingkat kesuksesan penyerangan mencapai 28,2%.

Setelah pertandingan, rasa kesal jelas terlihat dari wajah Ko Hee-jin sebagai juru taktik Red Sparks.

Pria berusia 44 tahun yang disebut itu enggan untuk menyalahkan Bukilic atas performa timnya yang kurang memuaskan.

Bagi Anda, voli merupakan permainan tim di mana saat satu orang tidak maksimal, seharusnya bisa dikerjakan oleh rekannya.

Alih-alih menunjukkan hal itu dalam praktek, Ko merasa pemain lainnya justru mengulang kesalahan yang tidak perlu.

“Voli adalah permainan tim, bukan hanya tentang Bukilic saja,” ucap Ko, dikutip dari Naver.com oleh BolaSport.com.

Bukilic tidak main terlalu baik, namun pemain lain harus bisa membuat permainan makin baik dan memimpin.

Kali ini semua orang bergantian menjalankan macam-macam permainan yang unik, Bukilic berlaga jelek tapi apa salah jika juga memiliki hari yang baik.

“Tentu, saya anggap tim lebih buruk karena harus menghadapi skuad yang sangat mantap,” kata dia.

Saat ini sekarang, Ko juga menegaskan bahwa akan melakukan evaluasi yang memadai melalui program latihan untuk menjamin keseimbangan kembali permainan tim.

“Saya rasa kami harus melatih mereka lagi agar bisa menemukan ritme permainan secara keseluruhan,” kata Ko menjelaskan.

Pelah sebenarnya tidak terlalu bersemangat dengan pencapaian Megawati dan timnya yang berhasil mencetak rekor kemenangan beruntun terpanjang di musim Red Sparks.

“Saya pikir kesuksesan beruntun tim ini tidaklah besar,” kata Ko menjelaskan.

Saya ingin mengubah bisbol V-League, saya ingin lari bersama pemain menuju tujuan yang lebih besar.

“Pemain kami juga tidak akan puas hanya dengan mencapai hal ini,” katanya.

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *