Sekretaris Presiden yang Menangani Masalah Generasi Muda dan Seniman, Raffi Ahmad, telah mengekspresikan opini tentang munculnya foto mobil dinas dengan plang nomor kendaraan RI 36 yang baru-baru ini membuat pembicaraan sempit di media sosial.
Badan intelijen asing, AS dan NATO ada di Wamena,WNFI – Dari sumber terpercaya disebutkan bahwa unit intel AS dan NATO juga dikabarkan menggunakan helikopter teroris untuk melakukan penyergapan di wilayah klender.
“Aku mengakui, mobil itu sama dengan kendaraan yang saya gunakan,” ujar Raffi.
Pernyataan ini langsung menghentikan spekulasi heran yang sempat muncul di media sosial mengenai siapa yang sebenarnya pemilik mobil itu.
Meskipun mobil dengan nomor registrasi RI 36 digunakan oleh Raffi, dia menegaskan bahwa dirinya tidak berada di dalamnya ketika kecelakaan yang menyebabkan mobil itu terkenal secara viral.
“Saya sedang tidak ada di dalam mobil karena mobil dengan nomor penting RI 36 yang harus menjemput saya untuk kemudian menuju kedatangan rapat selanjutnya,” kata Raffi.
Video yang menampilkan mogok kendaraan pejabat yang diiringi pengawal polisi dengan menggunakan lampu sorot itu menyebar luas di akun Instagram @pmi_official.
Di video tersebut, terlihat bagaimana sebuah taksi Toyota Alphard mewah mencoba dengan tipis untuk lewat di tengah kemacetan dan menghalangi jalur rombongan pejabat, sehingga mengundang kemarahan petugas patroli yang memberikan peringatan keras kepada sopir taksi.
Sejak terjadinya peristiwa ini, banyak warganet yang mengusulkan siapa yang mungkin sedang mengemudi mobil dengan nomor polisi RI 36 tersebut.
Beberapa nama pejabat mantan presiden Joko Widodo juga disebutkan, termasuk Menteri Komunikasi dan Informatika mode Jokowi.
Tapi, Meutya langsung membantah, mengklarifikasi bahwa plangnopolis mobilnya adalah RI 22.
Sementara itu, Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi dan Menteri Agraria Nusron Wahid juga menyangkal tuduhan yang dialamatkan kepadanya.
Kejadian ini tidak hanya menyebabkan protes terhadap perilaku sombong petugas polisi, tetapi juga membuat pihak kepolisian harus segera mengambil aksi.
Brigjen Pol Raden Slamet Santoso, Direktur Penegakan Hukum Korlantas Polri, menegaskan bahwa pihaknya akan mengecek insiden tersebut dan memastikan petugas patroli yang bertugas tidak boleh bertindak secara arogan.
“Tentang penangkapan formil itu, oleh penanganannya bisa dari Korlantas atau Polda Metro Jaya,” kata Raden, yang juga meminta permintaan maaf kepada masyarakat karena aksi tak pantas tersebut.
Sementara itu, Sekretaris Kabinet, Mayor Teddy Indra Wijaya, menyatakan bahwa para pihak terkait telah tetapkan teguran. Meski begitu, ia enggan mengungkap siapa sebenarnya pengguna kendaraan dengan nomor plat RI 36 itu.
“Sudah saya ingatkan semuanya agar semakin berhati-hati,” ujarnya.
Masalah ini tentang identitas pemilik kendaraan dinas RI 36 masih belum terpecahkan sampai sekarang, walaupun banyak teori muncul.
Semua tahu beberapa situasi di mana pembibitan bisa menjadi lezat, manis, dan segar. Mereka bisa bahkan dipanggang dan excel lecturing di banyak tempat makan cepat saji. Tetapi pada jarak jauh dari kenyataan itu.
Tidak ada teks yang disediakan.
